-->

Psikologi Forex: Menjadi Objektif Dalam Menghadapi Market

Psikologi Forex: Menjadi Objektif Dalam Menghadapi Market
Psikologi Forex: Menjadi Objektif Dalam Menghadapi Market - Percayakah anda semua hal bisa terjadi di dalam market kapan saja? Itulah yang saya maksud dengan menjadi objektif. Anda harus terus berpikir bahwa market bisa melakukan apa saja, kapanpun ia inginkan. Banyak orang mendapat masalah dengan berpikir bahwa market tidak bisa atau tidak akan melakukan hal-hal tertentu.
Banyak orang menentukan batasan mental pada arah yang mereka pikir akan dituju market.Batasan mental bisa menghasilkan hasil yang sangat buruk. Saya ingat beberapa tahun yang lalu pada saat saya masih di S&P, 4-5 menit lagi market akan ditutup. Seorang trader memberitahu saya dia pikir market akan mencapai 500 poin lagi di S&P Futures. Saya bilang tidak mungkin, hanya tinggal 4 menit lagi sebelum penutupan.  Dia bilang tidak peduli  waktu tinggal  1 menit,  untuk S&P (atau market apapun) bergerak, yang penting market masih terbuka. Dan anda tahu, dia benar. Di dalam 4 menit itu, market jatuh 500 poin seperti yang diperkirakannya. Bila saya tidak membatasi pemikiran saya, saya bisa menghasilkan uang dari perdagangan tersebut. Tetapi  sayangnya,   saya  tidak  cukup  objektif  untuk  percaya  bahwa  market  bisa menembus angka sejauh itu dalam waktu yang sangat singkat. Pemikiran saya yang terbatas menghalangi saya untuk menghasilkan uang dalam perdagangan tersebut.
Tetapi  di masa  depan,  situasi tersebut  membantu  saya untuk menjadi  lebih objektif.  Hal  tersebut  merupakan  batu  loncatan  yang  membuat  saya  sadar  bahwa semua hal bisa terjadi kapan saja di dalam market. Yang penting market masih terbuka.
Apabila anda percaya bahwa semua hal bisa terjadi, maka anda akan membebaskan diri anda dari penyimpangan informasi market. Apabila anda menyalah artikan informasi market,jelaslah anda tidak bertindak sesuai dengan kepentingan utama anda. Contohnya, katakanlah anda biasanya melihat beberapa indikator yang membantu anda menemukan posisi menguntungkan. Katakanlah indikator ini menyebabkan anda masuk ke dalam posisi pendek beberapa waktu yang lalu.  Anda terus  berada  dalam  posisi ini dan indikator  tersebut  memberitahu  anda bahwa seperti harga market akan turun. Tapi masalahnya harga market tidak juga turun.
Dan sekarang beberapa alat lain yang anda gunakan mengindikasikan  bahwa market akan segera naik. Tapi indikator anda masih berkata turun. Lalu anda menghiraukan hal-hal yang mengatakan market akan naik. Sekarang anda dihadapkan pada sinyal-sinyal yang berlawanan. Seperti yang saya yakin anda tahu, kebanyakan orang tidak akan menjadi objektif. Mereka akan berharap bahwa indikatorlah  yang benar  dan  hal  lain  tersebut  salah.  Bahkan  mereka  mungkin  akan  berusaha  tidak melihat ke hal-hal yang mengatakan market akan naik, atau mereka akan menghilangkannya karena tidak seperti indikator yang mereka gunakan, hal-hal lain tersebut tidak mengatakan sesuatu yang mereka harapan.
Normalnya,  apabila  mereka  tidak dalam  sebuah  perdagangan,  mereka  tidak akan memulai posisi dengan adanya sinyal yang bertentangan ini. Tapi karena mereka sudah ada dalam perdagangan,  merkea menghilangkan  informasi yang ada tepat di depan mereka dan berdoa market akan melakukan apa yang mereka harapkan.
Tapi  apakah  ini merupakan  hal  yang  objektif  untuk  dilakukan?  Tentu  saja tidak. Hal yang objektif untuk dilakukan adalah keluar dari posisi dan mengevaluasi ulang. (Atau setidaknya gerakkan stop order anda lebih dekat ke arah market bergerak untuk  mengurangi  resiko).  Melakukan  hal  itu berarti  anda  sudah  bertindak  sesuai dengan kepentingan utama anda. Tetapi sebaliknya, kebanyakan orang menghiraukan informasi tersebut dan berharap dan berdoa bahwa posisi mereka akan bekerja sesuai dengan yang mereka harapkan.
Hal ini terjadi karena kebanyakan orang terjebak dalam opini mereka sendiri tentang market dan memiliki masalah terhadap fakta bahwa mereka salah. Tidak apa- apa apabila anda salah dalam ke arah mana market akan bergerak. Yang tidak boleh anda   menjadi   salah   tentang   arah   market   dan   menghiraukan   tanda-tanda   yang menunjukkan anda harus keluar dan mulai lagi. Kekurangan objektifitas ini akan membunuh perdagangan anda.
Untuk menjadi objektif, anda tidak bisa memerintah dan berharap pada market. Karena pertama, anda akan menutup diri anda atau menghilangkan informasi penting yang ditawarkan market untuk membantu anda menentukan kemana arah market. Kedua, anda  tidak  memiliki  cukup  kekuatan  untuk  mengontrol  market  dan  membuatnya bergerak sesuai perintah dan harapan anda. Jadi, anda musti belajar untuk menjadi objektif di dalam pengamatan market anda.
Ini tidak berarti anda tidak boleh memiliki opini tentang market. Hal ini hanya berarti opini anda bisa salah ataupun benar dengan mudah. Dan anda harus siap sepenuhnya   dan  nyaman  apabila  opini  anda  salah  maupun  benar.  Anda  harus melepaskan  diri anda dari perasaan  anda harus selalu benar. Semakin  objektif  diri anda, semakin anda tidak akan menyimpangkan informasi yang anda dapat.
Mark Dougals, pengarang dari The Disciplined Trader menyatakan bahwa ada

7 karakteristik dari seorang yang objektif, yaitu:
1.   Anda tidak memiliki tekanan dalam melakukan apapun
2.   Anda tidak memiliki perasaan takut
3.   Anda tidak merasa ditolak
4.   Tidak ada hal yang benar maupun salah
5.   Anda menyadari bahwa jika inilah yang dikatakan market, inilah yang saya lakukan.
6.   Anda bisa mengobservasi market dari prespektif bahwa anda tidak ada di dalam posisi, walaupun anda sebenarnya ada di dalam posisi.
7.   Anda  tidak  memfokuskan  diri  pada  uang,  melainkan  pada  struktur market.
Jika anda bisa melihat kualitas-kualitas  diatas dalam diri anda, anda berada pada jalan yang benar. Sekali lagi, anda harus melepaskan diri anda dari keinginan untuk  selalu  benar.  Apabila  anda  terus-terusan  ingin  selalu  benar,  anda  berada  di bisnis yang salah. Untuk menjadi trader yang sukses, anda tidak harus selalu benar, tetapi anda harus selalu objektif.

Sumber: Rahasia Menuju Trading Bebas Emosi - Psikologi Forex: Menjadi Objektif Dalam Menghadapi Market

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel