Konservasi Tanah dan Air
A. Tanah
Menurut Dokocheiav, Tanah adalah
benda mati fisis yang mempunyai tiga dimensi yakni panjang, lebar, dan dalam
pada permukaan bumi.
Secara umum, tanah adalah sebagai
bentukan dari alam yaitu hasil pelapukan batuan (bahan induk) dan bahan
organik.
Dalam pertanian, tanah adalah
sebagai media tumbuh tanaman, tempat hidup dan menyediakan sumber makanan dan
air bagi tumbuhan.
Tanah yg subur adalah tanah yg
mampu menyediakan unsur hara yang cocok, dalam jumlah yg cukup serta dalam
keseimbangan yg tepat dan lingkungan yg yg sesuai untuk pertumbuhan suatu
spsies tanaman.
Lahan adalah bentangan alam pada
lapisan atas dari litosfer (permukaan bumi) yang terdiri dari tanah,
hidrologim, iklim, vegetasi (bahan organik).
Fungsi tanah:
- memberikan unsur mineral,
melayaninya baik sebagai medium pertukaran maupun sebagai tempat persediaan
- memberikan air dan melayaninya
sebagai reservoar
- melayani tanaman sebagai tempat
berpegang dan bertumpu untuk tegak
- menyediakan udara untuk respirasi
akar
- menyediakan unsur hara dan
sebagai media perakaran
B. Air
Air adalah molekul yang tersusun
dari 1 atom H, dan 2 atom O, yang merupakan salah satu dari komponen utama
dalam kehidupan dan sangat diperlukan oleh makhluk hidup untuk kelangsungan
hidupnya.
Fungsi Air:
- merupakan bagian dari semua sel
- memberikan kelangsungan hidup
bagi semua makhluk hidup
- diperlukan sebagai hara untuk
pembentukan persenyawaan baru
- penyusun tubuh tanaman
- pelarut dan medium reaksi
biokimia
- medium transport senyawa
- memberikan turgor bagi sel
(penting untuk pembelahan sel dan pembesaran sel)
- bahan baku fotosintesis
- menjaga suhu tanaman agar tetap
konstan
C. Konservasi Tanah dan Air
Konservasi adalah perlindungan alam
untuk mencegah kerusakan, kepunahan, dan kehancuran.
Hal-hal yang perlu dikaji untuk
mengetahui data-data dasar bagi penyiapan tanah-tanah pertanian adalah: 1).
Kondisi tanah, 2). Struktur tanah, 3). Keasaman tanah, 4). Kemiringan tanah,
5). Iklim, dan 6). Air tanah, jaringan saluran dan sungai.
I. Kondisi Tanah
Kondisi tanah yang perlu diketahui
adalah:
1. Warna tanah
Fungsi warna tanah adalah:
- Menaksir kandungan bahan organik,
makin gelap makin tinggi kandungan BO.
- Menilai drainase/pembuangan air
berlebih dari tanah; warna merah drainase baik, warna kelabu pucat drainase
buruk.
- Sebagai dasar dalam klasifikasi
tanah.
- Menaksir kandungan besi tanah,
warna coklat/emerahan kadar besi tinggi.
2. Lapisan top soil tanah
- Top soil merupakan lapisan tanah
bagian atas, tebalnya antara 15 – 35 cm atau lebih.
- Lapisan tanah ini merupakan
bagian yang sangat penting, karena di dalamnya terdapat humus/BO, variabel
zat-zat hara mineral, dan mikroorganisme.
- Pada lapisan top soil sering
terjadi Accelarated distruction (kerusakan yang dipercepat) akibat kegiatan
manusia yang tidak berwawasan lingkungan.
3. Sifat fisik tanah
Termasuk di dalamnya adalah warna
tanah. Warna tanah disebabkan oleh beberapa faktor yang merupakan penyebabnya,
yaitu:
- Bahan organik, pada tanah
organosol, tanah berwarna hitam, gelap, coklat.
- Mangan, tanah berwarna gelap.
- Ferum, pada tanah latosol, tanah
berwarna merah jingga, kuning coklat.
- Garam-garam, pasir kwarsa,
kaolin, dan garam-garam karbonat akan berwarna putih/pucat.
4. Kelembaban tanah
Terjadi akibat kandungan air setempat
yang tinggi, tergantung pada tekstur dan struktur tanah, semakin halus liat
semakin besar air yang dapat diikat oleh tanah liat.
5. Solum tanah (kedalaman tanah
atau kedalaman olah tanah).
Semakin tebal solum tanah semakin
baik.
6. Tekstur tanah
Tekstur tanah adalah bentuk dan
ukuran tanah yang didasarkan atas fraksi-fraksi penyusun tanah, misalnya
perbandingan antara pasir, debu, dan liat.
Tanah terdiri dari bahan padat,
cair, gas, dan jasad hidup. Terhadap segi fisik tanah, tekstur berperan terhadap
struktur tanah, tata air, tata udara, dan temperatur (suhu) tanah.
II. Struktur tanah.
Struktur tanah adalah lapisan
tanah/penyusun agregat-agregat tanah. Struktur tanah ada 2 macam yaitu:
a. Struktur mikro, yaitu penyusun
butir-butir primer tanah ke dalam bentuk
butir-butir majemuk/agregat-agregat yang satu sama lain dibatasi oleh bidang-bidang belah alami.
b. Struktur makro adalah lapisan
bawah tanah yaitu penyusunan
agregat-agregat tanah satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan tipe dan kedudukannya
ada 3 jenis struktur mikro, yaitu:
a. Kondisi remah-lepas (keadaannya
tampak bercerai berai/gembur sekali.
b. Kondisi remah-sedang (gembur
tetapi cenderung masih tampak agak bergumpalan).
c. Kondisi lekat-lengket (berbentuk
gumpalan, berat/sulit digali serta keras apabila di olah. Dan dalam keadaan
basah sangat lengket, contoh tanah untuk membuat keramik&tanah di tepi
sungai.
Artikel Konservasi Tanah dan Air ini
dibuat berdasarkan referensi dari materi bahan kuliah dari Dosen Ibu Nur Hafizah,
S.Hut.MP., semoga artikel ini membantu dan dapat menambah wawasan anda.