Potensi Wilayah Sungai Durait Hilir Kecamatan Babirik
Pembangunan pertanian sebagai salah satu unsur penggerak
perekonomian Nasional dewasa ini maka sepantasnyalah perlu mendapat perhatian
yang lebih, terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian
menuju masyarakat pertanian yang tangguh dan effisien.
Tantangan pembangunan pertanian dalam menghadapi era
agribisnis adalah kenyataan bahwa pertanian di Desa Sei. Durait Hilir masih
didominasi oleh usaha tani skala kecil yang dilaksanakan oleh petani yang
sebagian besar tingkat pendidikan relatif masih rendah, berlahan sempit, modal
terbatas serta produktivitas masih rendah.
Kondisi ini memberikan dampak yang kurang menguntungkan terhadap
persaingan pasar global.
Memperhatikan kondisi di atas diperlukan usaha khusus
pemberdayaan petani yang antara lain melalui pembangunan sistem penyuluhan
pertanian yang mampu membantu para petani baik dalam penerapan
teknologi/inovasi agribisnis guna menghasilkan produk yang bermutu, berdaya
saing sesuai dengan permintaan pasar dan diproduksi secara efisien dan juga
mengembangkan kelembagaan petani menjadi bagian penting dari sistem usaha
mereka.
Sehubungan dengan itu penyuluhan pertanian merupakan tenaga
penggerak dalam dinamika rentang mata rantai agribisnis, melalui manajemen
alokasi sumberdaya manusia secara optimal dengan pendekatan partisipatif,
keterpaduan dan kebersamaan dalam sistem kerja, metode dan teknologi yang
diterapkan serta menentukan arah tujuan yang disepakati agar penyuluhan
tersebut dapat dilaksanakan sesuai kesepakatan dan terarah, maka perlu
direncanakan dan diwujudkan dalam bentuk tersusunnya Programa Penyuluhan
Pertanian disemua tingkatan.
1. Tahap pertama, dilakukan penggalian data dan
informasi/Identifikasi Keadaan Wilayah mengenai potensi desa, monografi desa,
jenis komoditas unggulan desa dan tingkatan produktivitasnya, keberadaan
Kelompok Tani (Poktan)/Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), keberadaan
kelembagaan agribisnis desa, masalah-masalah yang dihadapi pelaku utama dan
pelaku usaha. Penggalian data dan
informasi ini dilakukan bersama-sama dengan tokoh dan anggota masyarakat guna
menjaring kebutuhan nyata, harapan dan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha
antara lain dengan menggunakan metode PRA.
2. Tahap kedua, hasil Identifikasi Keadaan Wilayah tersebut
merupakan masukan untuk menyusun Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa dan
oleh setiap PPL dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) di
wilayah kerja atau binaan.
3. Tahap ketiga, semua masalah, potensi dan penyebab masalah
serta cara mencapai tujuan yang ada di Programa Penyuluhan Pertanian pada
tingkat desa direkap dan dianalisa kembali dalam pertemuan ditingkat desa oleh
PPL dan perwakilan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha melalui
pemeringkatan masalah-masalah yang dihadapi dengan skala prioritas kebutuhan sehingga
tersusunlah Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa.
Wilayah Binaan Sei. Durait Hilir BPK Babirik terdiri dari
satu desa yaitu Desa Sei. Durait Hilir mempunyai luas wilayah 27,281 Km² dan mempunyai batas-batas wilayah sebagai
berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kab. HST
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Hambuku Hilir
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sei Durait Tengah
Sebelah Darat berbatasan dengan Desa Sungai Durait Hulu
Ketinggian tempat dari permukaan laut di Wilayah Binaan Sei.
Durait Hilir ± 5 - 7 meter yang merupakan dataran rendah (lebak dalam) .
Secara umum tanah di Wilayah Binaan Sei. Durait Hilir
mempunyai derajat kemasaman (pH) antara 5,0-5,5 yang bersifat agak masam. Kemiringan tanahnya berkisar 2%, dan kedalaman
gambut < 1,5 m. Jenis tanah yang ada
di Wilayah Binaan Hambuku Lima adalah jenis tanah Alluvial dengan struktur
liat, sedangkan lapisan olah hanya berkisar 5-15 cm, kedalamannya berkisar
5-6,5 cm.
Wilayah Binaan Sei. Durait Hilir memiliki potensi lahan
seluas 210 Ha sawah lebak dan lahan fungsional 198, dan 8 ha lahan kering. Diharapkan pada tahun-tahun mendatang lahan
semuanya sudah difungsikan
Dari ekosistemnya, jenis dan usaha tani yang dikerjakan
pertipe lahan antara lain pada lahan lebak terdiri dari komoditi padi, ubi
alabio, jagung, sayuran dan ternak itik. Pada lahan kering/pekarangan ditanami
ubi alabio, jagung, sayuran dan buah-buahan. Sedangkan pada perairan umum
dilaksanakan usaha penangkapan ikan lokal (ikan-ikan rawa dan ikan-ikan sungai
diantaranya ikan gabus, betok dan sepat siam) dan budidaya ikan keramba dan
perairan umum .
Adapun pola usaha tani dalam satu tahun yaitu lahan sawah
lebak mempunyai pola tanam padi-padi, yang diusahakan pada bulan Mei sampai
bulan Oktober.Penangkapan ikan dan budidaya ikan dilakuakn sepanjang tahun dan
pada lahan-lahan pekarangan/kering ditanami palawija, sayur-sayuran,
buah-buahan, ternak itik/ayam, kambing sepanjang tahun.
Menurut data statistik Kecamatan Babirik yang diperoleh, untuk jumlah penduduk Wilayah
Kerja Penyuluh Pertanian Sei. Durait Hilir sebanyak 827 jiwa terdiri dari
Laki-laki berjumlah 406 jiwa, perempuan
421 jiwa. Adapun jumlah Kepala Keluarga adalah 229 KK.
Karakteristik petani berdasarkan kelas kelompok dan status
fungsionalnya adalah sebagian besar petani sudah tergabung sebagai anggota
kelompok tani yaitu sebanyak 125 orang. Di wilayah binaan ini pun sudah
terbentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang membawahi 5 kelompok tani yang
ada. Selain itu, untuk memperlancar dan
mendukung pelaksanaan kegiatan pertanian juga sudah dibentuk 1 buah Regu
Pengendali Hama (RPH).
Dalam penerapan teknologi di tingkat petani untuk komoditas
padi varietas yang digunakan terdiri dari Ciherang, Pada umumnya petani menanam
varietas Ciherang, rata-rata 80 % dari jumlah petani yang menanam padi. Untuk pengolahan lahannya petani melakukan
secara tradisional, tanpa olah tanah .
Umumnya petani masih tanpa olah tanah (TOT) dalam mengelola lahannya
rata-rata 95 % dari jumlah petani yang menanam padi. Pengolahan tanah
dilaksanakan dengan cara sederhana oleh petani yaitu dengan cara membuang atau
menimbun gulma/rumput dan eceng gondok hingga membusuk dan akhirnya menjadi
humus atau pupuk organik. Pemupukan biasanya dilakukan pada saat penyemaian. Pada saat penanaman atau padi berumur 15 hari
pupuk digunakan dengan takaran tidak begitu sesuai dengan anjuran, karena pada
umumnya tanah/lahan yang ada di Wilayah Binaan Sei. Durait Hilir dianggap masih
subur oleh pelapukan dan pembusukan gulma atau eceng gondok tadi. Sedangkan kegiatan memanen dilakukan dengan
cara menggunakan arit bergerigi dan memakai tenaga orang lain atau tenaga kerja
luar keluarga agar cepat selesai.
Trend perkembangan komoditas dalam lima tahun terakhir pada
masing-masing sektor cenderung berfluktuasi, dimana pada sektor tanaman pangan
untuk komoditi padi, jagung, terong dan cabe serta sayuran pada tahun 201
pertumbuhan produksinya sangat rendah, hal ini disebabkan keadaan alam dimana
pada tahun ini hujan turun hampir sepanjang tahun yang mengakibatkan lahan
persawahan petani tergenang air sehingga mereka mengalami gagal tanam.
Sektor Peternakan mengalami kenaikan pada komoditi daging
itik dari tahun sebelumnya. Sedangkan
pada sektor Perikanan untuk jenis penangkapan dan budiya ikan keramba mengalami
peningkatan produksi dibandingkan tahun
sebelumnya.