Pengertian Server, Virtual, Hosting, Dedicated server, Shared Hosting, VPS, dan Virtual Network
• Server
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis
layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan
prosesor yang bersifatscalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan
sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau
network operating system.
• Virtual
Virtualisasi adalah sebuah abstraksi dari perangkat fisik.
Perangkat fisik tersebut bisa komputer, prosesor, perangkat jaringan (NIC),
memory atau media penyimpanan (storage media) dan memungkinkan perangkat
virtual digunakan menjadi perangkat fisik yang sebenarnya.
• Hosting
Hosting adalah jasa layanan internet yang menyediakan sumber
daya server-server untuk disewakan sehingga memungkinkan organisasi atau
individu menempatkan informasi di internet berupa HTTP, FTP, EMAIL atau DNS.
• Dedicated server
Dedicated Server adalah server yang dipergunakan untuk
menjalankan aplikasi dengan beban tinggi dan tidak bisa dioperasikan dalam
shared hosting atau VPS. Server server tersebut bisa disediakan sendiri atau
memakai layanan yang sudah banyak ditawarkan di pasaran.
• Shared Hosting
Shared Hosting adalah layanan hosting di mana sebuah account
hosting ditaruh bersama-sama beberapa account hosting lain dalam satu server
yang sama, dan memakai services bersama-sama.
• VPS
VPS adalah sebuah physical server yang dibagi menjadi
beberapa virtual private sever. Sederhananya VPS adalah suatu metode layanan
server dengan mempartisi beberapa server besar menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil.
• Virtual Network
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada
lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat
dikonfigurasi secara virtual tanpa harus
menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan
jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung
pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.
Prinsip kerja VLAN
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang
digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses
dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan
(tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan
port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan
oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang
manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab
menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua
switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana
data-data akan diteruskan dan sebagainya. atau dapat pula digunakan suatu
software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai
suatu VLAN beserta workstationyang didalamnya. Untuk menghubungkan antar VLAN
dibutuhkan router.
VLAN memberikan kemudahan, fleksibilitas, serta sedikitnya
biaya yang dikeluarkan untuk
membangunnya. VLAN membuat jaringan yang besar lebih mudah untuk diatur
manajemennya karena VLAN mampu untuk melakukan konfigurasi secara terpusat
terhadap peralatan yang ada pada lokasi yang terpisah. Dengan kemampuan VLAN
untuk melakukan konfigurasi secara terpusat, maka sangat menguntungkan bagi
pengembangan manajemen jaringan.
Dengan keunggulan
yang diberikan oleh VLAN maka ada baiknya
bagi setiap pengguna LAN untuk mulai beralih ke VLAN. VLAN yang
merupakan pengembangan dari teknologi LAN ini tidak terlalu banyak melakukan
perubahan, tetapi telah dapat memberikan berbagai tambahan pelayanan pada teknologi jaringan.