Fungsi dan Kegiatan Farmakologi Klinik
Fungsi Farmakologi
Klinik
Berdasarkan lingkup farmakalogi klinik yang telah diuraikan
di atas, maka fungsi dari disiplin farmakologi klinik mencakup:
1. Meningkatkan mutu pelayanan penderita dengan jalan
menggalakkan (mempromosikan) pemakaian obat yang lebih efektif dan lebih aman,
2. Meningkatkan pengetahuan mengenai obat dengan melakukan
penelitian.
3. Menyebar-luaskan dan meneruskan pengetahuan melalui
kegiatan pendidikan,
4. Menyediakan kegiatan-kegiatan pelayanan seperti
monitoring terapi obat (pemantauan kadar obat),
5. informasi dan konsultasi obat, konsultasi
penelitian-penelitian klinik tentang obat.
Kegiatan Farmakologi
Klinik
Dengan melihat fungsi dan tujuan dari disiplin farmakologi
klinik, maka lingkup kegiatan farmakologi klinik akan mencakup:
1. Kegiatan penelitian
Penelitian tentang farmakokinetika, farmakodinamika obat
pada manusia sehat dan pasien. Juga menyangkut penelitian atau evaluasi awal
pada manusia (early human studies) dari obat-obat baru. Faktor-faktor yang
mempengaruhi farmakokinetika dan farmakodinamika obat pada manusia, keaneka
ragaman antar individu. Juga penelitian terapetika (uji klinik) obat-obat baru
maupun obat-obat lama untuk menilai kemanfaatan dan keamanan pada
indikasi-indikasi klinik tertentu.
2. Kegiatan pendidikan
Ditujukan untuk calon dokter, calon dokter spesialis,
paramedik dan lain-lain pihak perihal terapetika dan pengetahuan farmakologi
kinik yang relevan untuk pemakaian obat dalam klinik.
3. Kegiatan pelayanan
Kegiatan pelayanan dapat bersifat langsung atau tidak
langsung dalam penanganan penderita, meliputi:
1) Informasi dan konsultasi mengenai pemakaian klinik obat.
Kegiatan ini dapat pasif atau aktif sebagai pendukung pelayanan penderita, baik
kepada konsumen maupun provider.
2) Pemantauan kadar obat dalam cairan biologik untuk
obat-obat dengan lingkup terapi sempit dan ada keaneka-ragaman antar individu
yang besar.
3) Nasehat, konsultasi atau supervisi penelitian-penelitian
klinik obat dengan tujuan agar hasil penelitian secara ilmiah dapat terandalkan
dan dapat dimanfaatkan lebih lanjut dalam pelayanan pasien.
4) Monitoring pola pemakaian obat (drug utilization studies)
pada unit-unit pelayanan sehingga dapat dinilai ketepatan dan keefektifan
pemakaian dalam populasi pasien. Dari sini dapat diambil tindakan untuk
peningkatan.
5) Penyiapan buku-buku pedoman terapi dan formularium
(daftar obat terbatas) yang diperlukan dalam unit pelayanan dalam tingkat
lokal, regional atau nasional.
6) Pelayanan kepada badan-badan kebijaksanaan obat
(Departemen Kesehatan), misalnya mengenai obat essensial, obat generik,
evaluasi dan registrasi obat, persetujuan ijin, pemasaran (approval), penarikan
dari peredaran (withdrawal) dll.
7) Peran pelayanan farmakologi klinik untuk badan pengatur
kebijaksanaan obat mencakup,
- memutuskan apakah data penelitian obat baru pada binatang
memenuhi syarat untuk pengujian lebih lanjut pada manusia,
- memutuskan apakah hasil uji klinik dapat menjadi dasar
pemakaian secara luas,
- mengembangkan monitoring pemakaian obat,
- mengusulkan pembatasan dan penarikan obat dari pasar.
8) Pelayanan konsultasi untuk industri farmasi dalam
penelitian-penelitian evaluasi dan
9) pengembangan obat-obat baru.
Dengan melihat lingkup, fungsi dan kegiatan disiplin
farmakologi klinik, maka akan jelas keterkaitan disiplin ini dengan disiplin
ilmu-ilmu lain dalam kedokteran yaitu:
- Farmakologi: Farmakologi klinik merupakan penerapan ilmu
farmakologi yakni pengetahuan sifat-sifat obat (dinamika dan kinetika) dalam
klinik pada pengobatan penderita (terapetika).
- Disiplin klinik: farmakologi klinik membantu disiplin
klinik dalam memanfaatkan informasi-informasi farmakologi obat untuk dipakai
dalam pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama dalam prinsip-prinsip
pemilihan dan pemakaian obat.
- Disiplin-disiplin lain: farmakologi klinik memanfaatkan
pengetahuan dan keahlian dari disiplin-disiplin lain dalam penerapan penelitian
dan penanganan pasien, misalnya patofisiologi, fisiologi, statistika,
epidemiologi, mikrobiologi dan lain-lain.
Kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh disiplin farmakologi
klinik tercermin dari lingkup kegiatan yang diaplikasi dalam penelitian dan
pelayanan, misalnya,
- pengembangan, evaluasi dan uji klinik obat,
- farmakokinetika klinik, individualisasi dosis dan
pemantauan kadar obat,
- terapetika,
- farmakoepidemiologi obat,
- dan lain-lain.
Dalam farmakologi klinik, terdapat banyak sekali pokok
bahasan yang tercakup dalam disiplin ilmu ini, meliputi:
1. Lingkup dan fungsi farmakologi klinik
2. Farmakokinetika klinik
3. Monitoring terapi obat
4. Reaksi efek samping obat
5. Evaluasi khasiat dan keamanan obat
6. Evaluasi terapi
7. Farmakogenetika
8. Farmakoterapi pada neonatus, masa laktasi dan anak
9. Farmakoterapi pada usia lanjut
10. Farmakoterapi pada gangguan ginjal dan hati
11. Masalah Penggunaan Obat
12. Aspek etikolegal peresepan
13. Kebijakan obat nasional
14. Program obat-obat penting