[Lengkap] Cara Membuat Nata De Coco dengan Berbagai Macam Metode
Nata de coco merupakan makanan hasil fermentasi air kelapa
dengan bantuan Acetobacter xylinum. Nata de coco rasanya menyegarkan dan
mengandung banyak serat sehingga baik untuk pencernaan. Nata de coco juga
dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol.
Nata berkalori rendah (kadar serat kasar 2,5%) memiliki
kandungan air 98% dengan tekstur agak kenyal, padat, kokoh, putih, dan
trasparan. Serat yang ada dalam nata jenis ini sangat dibutuhkan dalam proses
fisiologis, bahkan dapat membantu para penderita diabetes mengatasi masalah
dehidrasi.
Nata de coco merupakan produk hasil proses fermentasi dengan
bantuan aktivitas Acetobacter xylinum. Nata berasal dari bahasa spanyol yang
artinya terapung. Ini sesuai dengan sifatnya yaitu sejak diamati dari proses
awal terbentuknya nata merupakan suatu lapisan tipis yang terapung pada
permukaan yang semakin lama akan semakin tebal.
Nata De Coco merupakan jenis komponen minuman yang terdiri
dari senyawa selulosa (dietry fiber), yang dihasilkan dari air kelapa melalui
proses fermentasi, yang melibatkan jasad renik (mikrobia), yang selanjutnya
dikenal sebagai bibit nata.
Pada prinsipnya untuk menghasilkan nata de coco yang bermutu
baik, maka perlu disediakan media yang dapat mendukung aktivitas Acetobacter
xylinum untuk memproduksi selulosa ekstra seluler atau yang kemudian di sebut
nata de coco.
Sebelum membuat nata de coco sebelumnya harus terlebih
dahulu kita menyiapkan stater atau bibit nata de coco:
Cara membuat starter
atau bibit nata de coco
Starter yang dimaksud adalah suatu bahan inokulan yang
mengandung bakteri, dalam hal ini adalah acetobacter. Syarat suatu bahan nata
adalah mengandung cukup gula. Bakteri memakan dan mencerna glukosa (zat gula)
tersebut menjadi serat.
Proses dari pembuatan nata melibatkan bakteri acetobacter
xilinium yang mampu membentuk asam dari glukosa, etil, dan alcohol. Bakteri itu
tidak membentuk indol dan mempunyai kemampuan meng oksidasi asam asetat (cuka)
menjadi CO2 dan H2O.
Untuk mendapatkan starter / ragi nata secara praktis dengan
membeli di LIPI atau Balai Penelitian lainnya, harganya juga sangat terjangkau.
Atau bisa juga mencoba ditanyakan ditoko yang biasa menjual ragi, seperti ragi
tempe, ragi tape, yeast roti dll. Jika ternyata ditempat anda sulit
mendapatkan, maka kita dapat membuat sendiri dari buah nanas.
Bahan dan alat:
- Blender
- Saringan
- Corong
- Baskom kecil
- Botol kaca bening bekas sirup (sudah dicuci bersih dan
steril)
- 1 Buah Nanas matang
- Air
- Gula pasir
Caranya:
- Kupas nanas matang lalu cuci sampai bersih. Selanjutnya
potong kecil-kecil.
- Masukkan potongan nanas di blender sampai halus lalu
tuangkan diatas saringan dalam baskom kecil, peras ampas jus nanas yang ada di
atas saringan sampai kering.
- Campurkan sari nanas dengan air bersih dan gula dengan
perbandingan 6:3:1, ukur sesuai kebutuhan.
- Aduk larutan tersebut samai semua bahan larut dan
tercampur rata. Selanjutnya tuang ke dalam botol bening dengan menggunakan
corong supaya tidak tumpah.
- Tutup mulut botol dengan kain bersih dan ikat dengan kuat.
Simpan di dalam suhu ruangan selama 2-3 minggu.
- Cek setelah masa penyimpanan berakhir, jika sudah ada
lapisan putih di atas sari nanas dalam botol, berarti starter sudah jadi.
Lapisan putih itulah yang disebut bakteri Acetobacter xylinum untuk bibit Nata
de Coco.
Cara pembuatan nata
de coco dalam skala kecil
Bahan dan alat
– 4 liter air kelapa murni dengan pH 3-4
– 1 botol bibit bakteri Azetobacter xylinum
– 0,6 gram pupuk urea/ZA
– 20 ml cuka/liter air kelapa
– 100 gram gula/liter air kelapa
Cara membuat nata de
coco
– Panaskan air kelapa. Masukkan pupuk, cuka, dan gula. Masak
sampai mendidih.
– Masukkan ke loyang, tutup dengan kertas koran. Simpan
dengan suhu 28-31 C selama 1 hari.
– Buka tutupnya sedikit, masukkan bibit bakteri sebanyak
100-150 cc. Tutup kembali. Simpan selama 6-7 hari.
– Air kelapa menjadi padat. Potong-potong dadu nata de coco
tersebut.
– Rendam dalam air bersih hingga rasa asamnya hilang. Agar
tahan lama, rebus selama 5-10 menit.
Cara membuat nata de
coco dari air kelapa
Pemanfaatan limbah pengolahan kelapa berupa air kelapa
merupakan cara mengoptimalkan pemanfaatan buah kelapa. Limbah air kelapa cukup
baik digunakan untuk substrat pembuatan Nata de Coco. Dalam air kelapa terdapat
berbagai nutrisi yang bisa dimanfaatkan bakteri penghasil Nata de Coco. Nutrisi
yang terkandung dalam air kelapa antara lain : gula sukrosa 1,28%, sumber
mineral yang beragam antara lain Mg2+ 3,54 gr/l, serta adanya faktor pendukung
pertumbuhan (growth promoting factor) merupakan senyawa yang mampu meningkatkan
pertumbuhan bakteri penghasil nata (Acetobacter xylinum).
Alat:
- Panci
- Spatula atua pengaduk
- Kompor gas
- Lowyang atau baskom,
- Koran dan tali rafia
Bahan:
- Air kelapa 1 liter
- Bakteri starter Acetobacter Xylinum
- Asam Cuka
- Gula 100 gram
- Urea 1 gram
Cara:
- Mendidihkan air kelapa selama 3 menit (dalam keadaan
mendidih)
- Tuangkan gula pasir kedalam air kelapa yang mendidih
- Matikan kompor dan biarkan air kelapa menjadi dingin
- Menuangkan asam cuka sekitar 10 ml kedalam larutan air
kelapa hingga kadar ke asaman sekitar 4,5
- Tambahkan strater bakteri Acetobacter Xylinum kedalam
larutan, aduk-aduk hingga merata
- Tuangkan adonan kedalam lowyang atau baskom
- Tutup bahan nata de coco dengan koran dan ikat dengan tali
rafia, tunggu hingga kurang lebih 14 hri agar menjadi nata.
- Nata yang telah jadi di cuci dengan air dan rendam hingga
2-3 hari
- Setelah di rendam di rebus dengan air dan gula agar
mengenyal dan manis
- Nata di iris-iris sesuai selera dan siap untuk di konsumsi
Cara membuat nata de
coco dari nanas
Bahan:
- Nanas matang yang sudah dikupas, 3 buah
- Urea/ZA 0,25 gr
- Cuka 30 cc
- Starter/Bibit Nata de Coco 100 ml
- Air 2,5 liter
Caranya:
- Potong kecil-kecil nanas dan blender sampai halus dan
menjadi jus. Peras dan saring air sari nanas kedalam panci. Tambahkan air,
urea/za dan cuka lalu rebus sampai mendidih.
- Setelah mendidih angkat dan tuang dalam loyang datar
setinggi 1,5-2 cm supaya cepat dingin dan ketebalan nata bisa optimal.
- Setelah benar-benar dingin, masukkan starter dan aduk
samai rata. Tutup dengan kain bersih atau koran bersih dan rekatkan dengan
selotip supaya rapat betul.
- Simpan dalam suhu ruangan selama 7-1 hari dan jangan dibuka
sebelum waktunya. Jika sudah waktunya, angkat dan bilas nata nanas sebanyak
tiga kali dan rendam dengan air bersih selama dua hari agar asam dari cuka
hilang. Ingat, setiap hari air rendaman harus diganti.
- Terakhir, buatlah larutan kuah dari rebusan gula dan air
sampai mendidih. Angkat dan dinginkan larutan kuah tersebut, lalu masukkan nata
nanas ke dalamnya. Diamkan selama 1-2 jam suaya manisnya meresap. Nah, Nata de
Coco nanas sudah siap di sajikan dengan es batu.
Cara membuat nata de
coco dari lidah buaya
Bahan:
- Lidah buaya yang cukup umur dan berukuran besar, 5 buah
- Gula pasir 300 gr
- Asam sitrat ¼ sdt
- Air 1 liter
- Garam dapur sedikit saja
- Kupas kulit lidah buaya, buang bagian hijau dan pisahkan
bagian kenyal yang transparan untuk dipakai untuk bahan nata. Cuci bersih
sampai bagian lendirnya hilang. Setelah lendir hilang, angkat dan tiriskan.
Selanjutnya potong lidah buaya menjadi bentuk dadu kecil-kecil.
- Panaskan air sampai mendidih dalam panci ukuran sedang.
Setelah mendidih masukkan otongan lidah buaya dan masak sebentar, kira-kira
5-10 menit lalu matikan api. Angkat potongan lidah buaya dan tiriskan dalam
wadah lainnya.
- Buatlah larutan air matang 1 liter dicampur dengan asam
sitrat dan sedikit garam. Aduk sampai rata lalu masukkan potongan lidah buaya
matang tadi pada larutan tersebut. Diamkan kurang lebih sekitar 6-12 jam,
kemudian angkat potongan lidah buaya tersebut.
- Terakhir, buatlah rebusan gula dan air sampai mendidih.
Dinginkan lalu masukkan potongan lidah buaya tersebut. Diamkan selama 1-2 jam
agar manisnya meresap. Nata de Coco lidah buaya siap di sajikan bersama es.
Cara panen nata de
coco
1. Nata yang terbentuk diambil dan dibuang bagian yang rusak
(jika ada),lalu dibersihkan dengan air (dibilas). Kemudian direndam dengan
air bersih selama 1 hari.
2.Pada hari kedua rendaman diganti dengan air bersih dan
direndam lagiselama 1 hari.
3.Pada hari ketiga nata dicuci bersih dan dipotong bentuk
kubus (ukuransesuai selera) kemudian direbus hingga mendidih dan air rebusan
yang pertama dibuang.
4.Nata yang telah dibuang airnya tadi, kemudian direbus lagi
danditambahkan dengan satu sendok makan asam sitrat.
Cara mengolah nata de
coco
Jika nata de coco sudah jadi, selanjutnya anda bisa membuat
aneka buatan dengan bahan nata de coco seperti campuran es buah, nata de coco ditambah
dengan gula dan sirup dll, berikut
beberapa aneka buatan dengan bahan nata de coco:
Cara membuat puding
coklat dengan nata de coco
Bahan:
- 2 sachet agar-agar cokelat
- 1/2 kaleng susu kental manis putih
- Gula pasir secukupnya
- 4 gelas air matang
- 1 bungkus nata de coco
Caranya:
- Masukkan agar-agar cokelat ke dalam panci. Kemudian tuang
air sedikit-sedikit supaya agar-agar tidak menggumpal.
- Cairkan susu dan gula dengan air panas secukupnya. Tuang
ke dalam panci yang sudah terisi agar-agar.
- Masak sambil diaduk-aduk supaya agar-agar tidak
menggumpal.
- Setelah mendidih, matikan api.
- Letakkan nata de coco dalam cetakan.
- Terakhir, tuang agar-agar perlahan ke dalam cetakan yang
berisi nata de coco.
- Hidangkan saat dingin.
Cara membuat es melon
dengan nata de coco
Bahan:
- 500 gr melon hijau serut kasar dan besar
- 500 gr melon orange juga diserut kasar besar
- 100 gr nata de coco
- 2 sdm selasih kemudian rendam dalam air terlebih dahulu
- Sirup melon secukupnya
- Susu kental manis putih
- Es serut secukupnya
Caranya:
- Siapkan gelas saji lalu beri beberapa sendok serutan buah
melon ke dalam gelas
- Tambahkan nata de coco juga biji selasih yang telah
mengembang karena direndam terlebih dahulu lalu tambahkan juga es batu yang
telah diserut, beri es secukupnya saja.
- Es melon nata de coco siap disajikan
Cara membuat es nangka dari nata de coco kuah santan
Bahan:
- 100 g nata de coco
- 5 nangka matang yang sudah diambil bijinya, potong dadu
- 1 sdt biji selasih kering, rendam dalam air mengembang
- 100 g cincau hitam, potong dadu
- 10 sdm susu kental manis putih
- Es serut
Kuah:
- 750 ml santan dari 1/2 butir kelapa
- 250 g gula pasir
- 4 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
- 1/2 sdt garam
Caranya:
- Campur semua bahan kuah yang telah disediakan kemudian
aduk rata. Masak di atas api sedang sembari diaduk sampai mendidih lalu angkat
dan sisihkan.
- Siapkan gelas saji, masukkan 2 sdm cincau hitam, 2 sdm nata de
coco, 2 sdm nangka, 2 sdm selasih dan juga 2 sdm susu kental manis putih.
- Setelah itu beri es serut diatasnya, siram dengan kuah
santan.
- Es nangka nata de coco kuah santansiap untuk disajikan.
Cara membuat jus
kurma dengan nata de coco
Bahan:
- 10 buah kurma.
- Susu putih secukupnya
- Air putih matang secukupnya
- 1 bungkus nata de coco
Caranya
- Blender kurma, susu cair, dan air putih sesuai
selera.Sebaiknya jangan terlalu halus karena tekstur jadi tidak terbentuk.
- Tuang jus kurma ke dalam gelas yang sudah dimasukan nata
de coco.
- Tambahkan batu es sesuai selera lalu sajikan .
Sejarah pembuatan
nata de coco
Dalam sejarahnya, industri pembuatan nata diawali di tingkat
rumah tangga, yaitu dengan menggunakan sari buah nanas sebagai bahan bakunya.
Produk yang dihasilkan diberi nama nata de pina. Oleh karena nanas bersifat
musiman, industri pembuatan nata de pina tidak dapat berlangsung sepanjang
tahun. Untuk mengatasi hal tersebut, dicari alternatif penggunaan bahan lain
yang bisa tersedia dengan mudah sepanjang tahun dan murah harganya. Pilihan
tersebut kemudian jatuh pada air kelapa, yaitu limbah dari industri pembuatan
kopra atau minyak goreng. Nata yang dihasilkan dari air kelapa disebut nata de
coco.
Di Indonesia, nata de coco mulai dicoba pada tahun 1973 dan
mulai diperkenalkan pada 1975. Produk ini mulai dikenal luas di pasaran sejak
tahun 1981. Dengan semakin digemarinya nata de coco di Indonesia, mulailah
bermunculan beberapa industri pengolah nata de coco di Tanah Air. Selanjutnya
nata de coco dapat dikembangkan sebagai salah satu komoditas ekspor ke berbagai
negara nontropis, seperti Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara di Eropa.
Permintaan nata de coco akan meningkat tajam pada saat menjelang hari raya
Natal, Lebaran, Tahun baru, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya
Faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam pembuatan nata de coco
Untuk menghasilkan produksi nata yang maksimal perlu
diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut.
1. Temperatur ruang inkubasi
Temperatur ruang inkubasi harus diperhatikan karena
berkaitan dengan pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal. Pada umumnya suhu fermentasi untuk pembuatan nata
adalah pada suhu kamar (280C). Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
akan mengganggu pertumbuhan bakteri pembentuk nata, yang akhirnya juga
menghambat produksi nata. (Budiyanto,
2004).
2. Jenis dan konsentrasi Medium
Medium fermentasi ini harus banyak mengandung karbohidrat
(gula) di samping vitamin dan mineral, karena pada hakekatnya nata tersebut
adalah slime (menyerupai lendir) dari sel bakteri yang kaya selulosa yang
diproduksi dari glukosa oleh bakteri Acetobacter Xylinum. Bakteri ini dalam
kondisi yang optimum memiliki kemampuan yang luar biasa untuk memproduksi slime
sehingga slime tersebut terlepas dari sel vegetatif bakteri dan terapung-apung
di permukaan medium. Pembentukan nata terjadi karena proses pengambilan glukosa
dari larutan gula yang kemudian digabungkan dengan asam lemak membentuk
precursor (penciri nata) pada membran sel. Prekursor ini selanjutnya
dikeluarkan dalam bentuk ekskresi dan bersama enzim mempolimerisasi glukosa
menjadi selulosa yang merupakan bahan dasar pembentukan slime. Kadar
karbohidrat optimum untuk berlangsungnya produksi nata adalah 10%. (Palungkun,
1992).
3. Jenis dan konsentrasi stater
Pada umumnya Acetobacter Xylinum merupakan stater yang lebih
produktif dari jenis stater lainnya, sedang konsentrasi 5-10% merupakan
konsentrasi yang ideal(Rahman, 1992).
4. Kebersihan alat
Alat-alat yang tidak steril dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Acetobacter Xylinum. Sedangkan alat-alat yang steril dapat mendukung
pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum.
5. Waktu fermentasi
Waktu fermentasi yang digunakan dalam pembuatan nata umumnya
2-4 minggu. Minggu ke-4 dari waktu fermentasi merupakan waktu yang maksimal
produksi nata, yang berarti lebih dari 4 minggu, maka kualitas nata yang
diproduksi akan menurun.
6. pH fermentasi
Derajat keasaman yang dibutuhkan dalam pembuatan nata adalah
3-5 atau dalam suasana asam. Pada kedua kondisi pH optimum, aktifitas enzim
seringkali menurun tajam. Suatu perubahan
kecil pada pH dapat menimbulkan perbedaan besar pada kecepatan beberapa
reaksi enzimatis yang amat penting bagi organisme.
7. Tempat fermentasi
Tempat fermentasi sebaiknya tidak terbuat dari logam karena
mudah korosif yang dapat mengganggu pertumbuhan mikroorganisme pembentuk nata.
Di samping itu tempat fermentasi sebaiknya tidak terkena cahaya matahari
langsung, jauh dari sumber panas, dan harus berada dalam kondisi steril. Selain
itu, dalam pembuatan nata juga harus diperhatikan bahwa selama proses
pembentukan nata langsung harus dihindari gerakan atau goncangan ini akan
menenggelamkan lapisan nata yang telah terbentuk dan menyebabkan terbentuknya
lapisan nata yang baru yang terpisah dari nata yang pertama. Hal ini
menyebabkan ketebalan produksi nata tidak standar. (Budiyanto, 2004).
Kandungan gizi nata
de coco
Dilihat dari zat gizinya, nata tidak berarti apa-apa karena
produk ini sangat miskin zat gizi. Karena kandungan zat gizi (khusunya energi)
yang sangat rendah, produk ini aman untuk dimakan siapa saja. Produk ini tidak
akan menyebabkan kegemukan, sehingga sangat dianjurkan bagi mereka yang sedang
diet rendah kalori. Keunggulan lain dari produk ini adalah kandungan seratnya
yang cukup tinggi terutama selulosa. Peran utama serat dalam makanan adalah
pada kemampuannya mengikat air yang dapat melunakkan feses.
Makanan dengan kandungan serat kasar yang tinggi dapat
mengurangi berat badan. Serat makanan
akan tinggal dalam saluran pencernaan dalam waktu yang relative singkat
sehingga absorpsi zat makanan berkurang. Selain itu, makanan yang mengandung
serat yang relative tinggi akan memberikan rasa kenyang karena komposisi
karbohidrat kompleks yang menghentikan nafsu makan sehingga mengakibatkan
turunnya konsumsi makanan. Makanan dengan kandungan serat kasar relative tinggi
biasanya mengandung kalori rendah, kadar gula, dan lemak rendah yang dapat
membantu mengurangi terjadinya obesitas dan penyakit jantung. (Joseph, 2002).
Seperti yang kita ketahui, kandungan air kelapa terdiri atas
karbohidrat, potassium, protein, lemak, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin B
kompleks, riboflavin serta nutrisi lainnya. Selama proses mendidihkan air
kelapa dan pengeraman, banyak nutrisi yang hilang. Karena itu nilai gizi yang
terkandung dalam nata de coco tidaklah cukup sebagai asupan nutrisi bagi tubuh.
Penambahan zat gizi biasanya berupa vitamin seperti vitamin
C, vitamin B1, riboflavin dan niasin. Serta ditambahkan juga mineral seperti
fosfor dan kalsium. Terkadang ditambahkan pula ekstrak perasa pisang, jeruk,
stroberi dan lainnya agar konsumen mudah menerima produk nata de coco ini.
Artikel terkait "Nata De Coco":
• Pengertian Nata De Coco Menurut Para Ahli
• Bahan dan Alat Dalam Pembuatan Nata De Coco
• Keuntungan dan Kerugian Dari Nata De Coco
• Pengertian Nata De Coco Menurut Para Ahli
• Bahan dan Alat Dalam Pembuatan Nata De Coco
• Keuntungan dan Kerugian Dari Nata De Coco
Karena kaya akan serat, nata de coco baik untuk melancarkan
pencernaan. Salah satunya untuk melancarkan pembuangan feses tubuh dan mencegah
sembelit (konstipasi). Selain itu, akibat rendahnya kandungan gizi, nata de
coco aman dikonsumsi mereka yang mengalami obesitas dan sedang melakukan diet
randah kalori guna menurunkan berat badan berlebih, tapi tentu saja tata cara
pengkonsumsian nata de coco harus diperhatikan.