Pengertian Eceran dan Jenis Jenis Pengecer [Materi Lengkap]
Eceran ( retailing )
meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa langsung
kepada konsumen akhir untuk pengguna pribadi dan non-bisnis.
Pengecer ( retailer ) atau toko eceran ( retail store )
adalah setiap usaha bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari
eceran.
Jenis – jenis
pengecer
Pengecer toko, pengecer non-toko, dan organisasi eceran,
Dari jenis toko eceran yang paling terkenal adalah toko serba ada. Jenis –
jenis toko ecerqan melewati tahap – tahap pertumbuhan dan penurunan yang dapat
digambarkan sebagai siklus hidup eceran.
Tingkat
Layanan
Hipotesis roda-eceran
( Wheel-of-retailing ) menjelaskan salah satu alasan mengapa
muncul jenis – jenis toko baru. Toko – toko eceran konvesional biasanya
meningkatkan layanannya dan menaikkan harganya untuk menutupi biaya.
Baca juga: Jenis Karya Seni Rupa
Baca juga: Jenis Karya Seni Rupa
Pengecer dapat memposisikan diri dalam menawarkan salah satu
dari empat tingkat layanan :
1. Swa-layan ('Self-Service')
Swa-layan adalah landasan semua usaha diskon. Banyak
pelanggan bersedia melakukan proses menemukan-membandingkan-memilih sendiri
guna menghemat uang.
2. Swa-pilih ('Self-selection')
Swa-pilih adalah pelanggan mencari barangnya sendiri,
walaupun mereka dapat meminta bantuan.
3. Layanan terbatas ('Limited-limited')
Pengecer ini menjual lebih banyak barang belanja, dan
pelanggan memerlukan lebih banyak informasi dan bantuan. Toko – toko tersebut
juga menawarkan layanan ( seperti kredit dan hak mengem,balikan barang ).
4. Layanan lengkap ('full-serice')
Wiraniaga siap membantu dalam setiap tahap proses menemukan-
membandingkan-memilih tersebut. Pelanggan yang suka dilayani lebih menyukai
jenis tiko ini. Biaya karyawan yang tinggi, ditambah dengan jumlah barang
khusus yang tinggi dan jenis barang yang perputarannya lambat dan banyaknya
jasa, menyebabkan eceran yang berbiaya tinggi.
Dengan menggabungkan berbagai tingkat layanan yang berbeda –
beda ini dengan berbagai produk yang berbeda, kita dapat membedakan keempat
strategi pemosisian besar yang tersedia bagi pengecer, sebagaimana yang
diperlihatkan sebagai berikut dan pada gambar 1.1 :
1. Bloomingdale.
Toko – toko yang menampilkan produk yang sangat beragam dan
bernilai tambah tinggi. Toko – toko dalam kuadran ini sangat memberikan
perhatian pada rancangan toko, mutu produk, layanan dan citra. Marjin labanya
tinggi.
2. Tiffany.
Toko – toko yang menampilkan keragaman produk yang sempit
dan bernilai tambah tinggi. Toko – toko seperti ini menggembangkan citra
ekslusif dan cenderung beroperasi dengan marjin tinggi dan volume rendah.
3. Sunglass Hut.
Toko – toko yang menampilkan lini yang sempit dan bernilai
bertambah rendah. Toko – toko seperti ini mempertahankan biaya dan harganya
tetap rendah dengan melakukan pembelian, perdagangan, pengiklanan dan
distribusi secara terpusat.
4. Wal-Mart.
Toko – toko yang menampilkan lini yang luas dan bernilai
tambah rendah.
Toko – toko tersebut memusatkan perhatian untuk
mempertahankan harga tetap
Rendah sehingga memiliki citra sebagai tempat untuk membeli
barang. Toko – toko tersebut mengimbangi marjin yang rendah dengan volume yang
tinggi.
Eceran non-toko
tumbuh jauh lebih pesat dibandingkan dengan eceran toko. Eceran non-toko
terbagi menjadi empat kategori utama yaitu sebagai berikut :
1. Penjualan langsung (juga disebut penjualan multi-tingkat,
pemasaran jaringan).
Adalah industri senilai $9 miliar, dengan lebih dari 600
perusahaan yang melakukan penjualan dari rumah kerumah atau melalui pesta
penjualan di rumah. Yang terkenal dalam penjualan dari orang ke orang adalah
Avon, Electrolux, dan Southwestern Company dari Nashville (Bibles).
2. Pemasaran langsung.
Berakar dalam pemasaran langsung dan catalog (Lands' End,
L.L. Bean); pemasaran tersebut mencakup telemarketing (1-800-FLOWERS),
pemasaran tanggapan langsung televise (Home Shoping Network, QVC), dan belanja
elektronik (Amazon.com,Autobitel.com).
3. Penjajaan otomatis.
Digunakan untuk berbagai macam dagangan, termasuk
barang-barang impuls, seperti r0k_*k, minuman ringan, kopi, permen, surat kabar,
majalah, dan produk-produk lain seperti kaos kaki, kosmetik, makanan hangat,
kondom, buku bersampul tipis.
4. Jasa pembelian.
Adalah pengecer tanpa toko yang melayani pelanggan khusus,
biasanya karyawan organisasi-organisasi besar yang berhak membeli dari daftar
vpengecer yang telah sepakat untuk memberi diskon sebagai imbalan keanggotaan.
Eceran
Korporat
Eceran korporat (corporate retailing), organisasi-organisasi
eceran korporat mencapai ekonomi skala, daya beli yang lebih besar, pengakuan
merek yang lebih luas, dan karyawan yang lebih terlatih.
Jenis-jenis utama
eceran korporat :
1. Toko Jaringan Korporat (Corporate Chain Store).
Dua gerai atau lebih yang biasanya dimiliki dan
dikendalikan, dengan melakukan pembelian dan perdagangan terpusat, dan menjual
lini dagangannya yang mirip. Ukurannya memungkinkan toko jaringan korporat
tersebut membeli dalam jumlah besar dengan harga yang lebih rendah, dan mampu
memperkerjakan ahli-ahli korporat untuk melakukan tugas-tugas penetapan harga,
promosi, perdagangan, pengendalian persediaan, dan perkiraan penjualan.
Contoh : Tower Records, GAP, Pottery Barn.
2. Jaringan Sukarela (Voluntary Chain Store).
Kelompok pengecer independent yang disponsori pedagang
besar, yang melakukan pembelian besar-besaran dan perdagangan umum.
Contoh : Independent Grocers Allience (IGA), True Value
Hardware.
3. Koperasi pengecer (Retailer Cooperative).
Pengecer-pengecer independent yang membentuk organisasi
pembelian pusat dan melakukan kegiatan-kegiatan promosi bersama.
Contoh : Contoh : Associated Grocers (pangan), ACE Hardware
(bidang perkakas).
4. Koperasi Konsumen (Consumer Cooperative).
Perusahaan eceran yang dimiliki pelanggannya. Dalam koperasi
konsumen, penduduk menyerahkan uang untuk membuka toko mereka sendiri,
memberikan suara untuk menetapkan kebijakannya, memilih suatu kelompok untuk
mengelolanya, dan menerima dividen keanggotaan.
5. Organisasi Waralaba (Franchise Organization).
Perhimpunan berdesarkan kontrak antara pemberi waralaba
(produsen, pedagang besar, organisasi jasa) dan pemegang waralaba (pengusaha
independent yang membeli hak untuk memiliki dan menjalankan satu atau beberapa
unit dalam system waralaba tersebut). Waralaba telah menonjol dalam puluhan
bidang produk dan jasa.
Contoh : McDonald's, Subway , Pizza Hut, Jiffi Lube, Meineke
Mufflers, 7-Eleven).
6. Konglomerat Perdagangan (Merchandising Conglomerate).
Perusahaan berbentuk bebas yang menggabungkan beberapa lini
eceran yang berbeda-beda dan terbentuk di bawah kepemilikan yang terpusat,
bersama suatu penggabungan distribusi dan manajemen.
Contoh : Allied Domeq PLC menjalankan Dunkin' Donuts dan
Baskin-Rabbins, ditamabah dengan sejumlah pengecer inggris dan suatu kelompok
anggur dan m1n0m*n k3_r*s.
Keputusan
Pemasaran
Dalam menghadapi persaingan yang meningkat dari rumah-rumah
diskon dan toko-toko barang khusus, toko serba mempunyai cabang di pusat –
pusat perbelanjaan pinggir kota.
Pasar swalayan telah membuka toko-toko yang lebih besar
menjual jenis barang yang lebih banyak dan lebih beragam, dan memperbaharui
fasilitasnya. Pasar swalayan juga menaikkan anggaran promosi dan beralih secara
besar-besaran ke merek-merek pribadi.
Pasar Sasaran
Keputusan terpenting pengecer berkaitan dengan pasar
sasaran. Sebelum pasar sasaran ini didefinisikan dan dikenali profilnya,
pengecer tersebut tidak mungkin mengambil keputusan yang konsisten mengenai
keragaman produk, dekorasi toko, pesan dan media iklan, harga, dan tingkat
layanan.
Keragaman
Produk Dan Perolehan Produk
Keragaman produk (product assort-ment) pengecer harus sesuai
dengan harapan belanja dari pasar sasarannya. Pengecer tersebut harus
memutuskan keluasan dan kedalaman keragaman produk.
Beberapa kemungkinan strategi diferensiasi produk yaitu
sebagai berikut :
1. Merek nasional ekslusif yang tidak tersedia dipengecer
sasaran
2. Menampilkan kebanyakan barang dagangan merek pribadi
3. Menampilkan acara-acara penjualan istimewa yang sangat
sukses
4. menampilkan barang dagangan kejutan atau yang selau berubah
5. Menampilkan barang dagangan terakhir atau terbaru lebih
dulu
6. Menawarkan layanan yang menyesuaikan barang dagangan
7. Menawarkan beragam barang dengan sasaran yang sangat
khusus
Layanan Dan
Atmosfer Toko
Pengecer juga harus memutuskan bauran laytanan ('service
mix') untuk ditawarkan kepada pelanggan :
1. Layanan pra-pembelian mencakup penerimaan telepon dan
pesanan pos, iklan, pajangan etalase dan interior, kamar pas, jam buka toko,
peragaan busana, tukar tambah.
2. Layanan purna-pembelian mencakup pengiriman dan
penyerahan, pembungkusan hadiah, penyesuaian dan pengembalian barang,
pengubahan dan penyesuaian, pemasangan, pengukiran.
3. Layanan tambahan mencakup informasi umum, pencarian cek,
tempat parkir, restoran, perbaikan, pendekorasian interior, kredit, kamar
belakang.
Bauran layanan tersebut adalah sasaran utama untuk
membedakan suatu toko dari toko lainnya; hal yang sama berlaku untuk atmosfer,
Atmosfer adalah unsure lain dalam gudang persenjataan toko. Setiap toko
mempunyai tata letak fsik yang mempersulit atau memudahkan pembeli.
Keputusan Harga
Harga adalah faktor pemosisian utama dan harus diputuskan
dalam kaitannya dengan pasar sasaran, bauran keragaman produk dan layanan, dan
pesaingannya. Pengecer akan menetapkan harga yang rendah untuk beberapa jenis
produk yang berfungsi sebagai penarik pengunjung atau barang pancingan. Mereka
akan merencanakan penurunan harga untuk barang dagangan yang perputarannya
lambat.
Beberapa pengecer telah meninggalkan "Penetapan Harga
Penjualan" dan memilih harga rendah setiap hari (EDLP-Every Day Low
Pricing). EDLP dapat menghasilkan biaya iklan yang lebih rendah, stabilitas
harga yang lebih baik, citra
kejujuran dan keandalan yang lebih kuat, dan laba eceran
yang lebih tinggi. Jaringan pasar swlayan yang mempraktikan harga rendah setiap
hari sering memperoleh laba yang lebih besar dari pada jaringan pasar swalayan
yang mempraktikan penetapan harga penjualan.
Keputusan Promosi
Pengecer menggunakan berbagai macam alat promosi untuk
menghasilkan lalu-lintas pengunjung dan pembelian. Mereka memasang iklan,
mengadakan obral khusus, menertibkan kupon potongan harga, dan menjalankan
program hadiah untuk orang yang sering berbelanja, sample makanan di toko, dank
upon dirak atau dikasir.
Keputusan Tempat
Pengecer sudah terbiasa mengatakan bahwa ketiga kunci sukses
keberhasilan adalah "Lokasi, Lokasi, dan Lokasi". Kemudian lokasi
dirinci lagi menjadi pemilihan wilayah suatu Negara sebagai tempat untuk
membuka gerai, lalu memilih kota tertentu, dan kemudian tempat tertentu.
Pengecer dapat menempatkan tokonya di distrik bisnis pusat,
pusat perbelanjaan regional, pusat perbelanjaan lingkungan, pertokoan, atau di
toko yang lebih besar :
1. Distrik Bisnis Umum (General Business District).
Ini adalah daerah kota yang tertua dan terpadat lalu
lintasnya, sering dikenal sebagai pusat kota. Biaya sewa toko dan kantor
biasanya tinggi
2. Pusat Perbelanjaan Regional (Regional Shopping Center).
Ini adalah mal-mal besar pinggir kota yang berisikan 40
hingga 200 toko. Biasanya mal menampung satu atau dua toko utama yang terkenal
secara nasional dan sangat banyak toko yang lebih kecil, yang banyak
diantaranya dijalankan sebagai waralaba. Mal menarik Karena tempat parkir yang
luas, tempat belanja satu atap, restoran, dan fasilitas-fasilitas rekreasi.
3. Pusat Perbelanjaan Lingkungan (Community Shopping
Center).
Ini adalah mal-mal yang lebih kecil dengan satu toko utama
dan 20 hingga 40 toko kecil.
4. Perokoan (Strip mall yang disebut juga shopping strip).
Ini berisikan sekelompok toko, yang biasanya ditempatkan di
satu bangunan panjang, yang melayani kebutuhan suatu lingkungan tetanggaan
untuk bahan makanan, perkakas, binatu, perbaikan sepatu, dan binatu kimia.
5. Lokasi didalam toko yang lebih besar.
Pengecer – pengecer terkenal tertentu (Mc Donald, Starbucks,
dll) menempatkan unit-unit baru yang
lebih kecil sebagai ruang konsensi didalam toko atau tempat usaha yang lebih
besar, seperti Bandar udara, sekolah, toserba.
Pengecer dapat menggunakan berbagai metode untuk menilai
lokasi, termasuk jumlah lalu lintas pengunjung, survey kebiasaan belanja
pelanggan, dan analisis lokasi – lokasi bersaing
Pengecer dapat menilai efektifitas penjualan toko tertentu
dengan melihat 4 indikator yaitu :
1. jumlah orang yang lewat pada hari biasa
2. persentase orang yang masuk ke toko tersebut
3. persentase orang yang masuk dan membeli
4. jumlah rat-rata yang dibelanjakan untuk setiap penjualan
Kecenderungan Dalam Eceran
Perkembangan utama yang perlu diperhitungkan pengecer dan
produsen dalam strategi bersaing, diantaranya sebagai berikut :
1. Bentuk dan kombinasi eceran baru.
Beberapa toko swalayan menampung cabang – cabang bank,
toko-toko buku menampilkan kedai kopi.
2. Pertumbuhan persaingan antar-jenis
Beberapa jenis toko yang berbeda toko diskon, ruangan
pengecer catalog, semuanya bersaing untuk mendapatkan konsumen yang sama dengan
menjual jenis barang dagangan yang sama
3. Perumbuhan pengecer – pengecer raksasa
Melalui system informasi, system logictic, dan daya belinya
yang lebih unggul, pengecer – pengecer raksasa mampu memberikan layanan yang
baik dan volume produk yang sangat besar dengan harga yang menarik kepada
konsumen yang sangat baik.
4. Investasi yang makin tumbuh dalam teknologi
Pengecer menggunakan computer untuk menghasilkan pikiran
yang lebih baik, mengontrol biaya persediaan, melakukan pemasangan secara
elektronik dari pemasok, mengirim e-mail antara toko-toko. Mereka menggunakan
system pindah di pintu kasir dan system penanganan barang dagangan yang canggih
5. Kehadiran global pengecer – pengecer utama
Pengecer-pengecer dengan format yang unik dan pemosisian
merek yang kuat makin banyak muncul di Negara-negara lain.
6. Menjual pengalaman, bukan sekedar barang.
Pengecer sekarang menambahkan suasana yang menyenangkan dan
berusaha untuk bersaing dengan toko-toko lain dan pengecer – pengecer on-line
7. Persaingan antar eceran yang berbasis toko dan yang
berbasis non-toko
Sekarang konsumen menerima tawaran penjualan melalui surat
langsung dan katalog dan melalui televise, computer, dan telepon