-->

Cara Menggunakan Indikator Fractal Secara Akurat

Cara Menggunakan Indikator Fractal Secara Akurat - Fractal adalah indikator yang digunakan untuk mendeteksi puncak dan lembah suatu grafik harga. Puncak dan lembah ini ditunjukkan dengan adanya panah ke bawah (sell fractal) dan ke atas (buy fractal). Bila Anda perhatikan, fungsi Fractals sedikit minp indikator zigzag. Fractal baru muncul bila telah terbentuk lima buah bar, dimana bar yang di tengah membentuk puncak atau lembah.

Cara Menggunakan Indikator Fractal Secara Akurat

Indikator fractal ditemukan oleh seorang trader pada jaman dahulu yang dikenal dengan nama Bill William. Salah satu kelebihan indi ini jika dibandingkan dengan indikator lainnya adalah Fractal tidak terlalu “lagging” dalam memberikan signal. Jika indi lain dalam memberikan signal menghitung jumlah candle, Fractal lebih mempertimbangkan pola candle. Formasi Fractal terbentuk dengan 3 candle. Fractal juga dapat digabungkan dengan indikator lain seperti stochastic, Moving average, Bollinger Band dll. Karena pada dasarnya indi ini memberikan asumsi harga puncak dan lembah. 

Ketika Fractal muncul diatas maka asumsi harga down/turun, sebaliknya apabila Fractal muncul dibawah maka asumsi harga akan Up/naik. Lalu apakah bisa indikator fractal ini digunakan sendirian tanpa adanya kombinasi dengan indikator lain? Saya tidak mengatakan tidak bisa, akan tetapi selama pengalaman penulis studi kasus dengan menggunakan indi ini secara sendirian, hasilnya kurang maksimal, dan signal yang diberikan sering false.

Istilah fractal dibuat oleh BenoĆ®t Mandelbrot pada tahun 1975 dari Bahasa Latin, yakni fractus yang artinya “patah”, “rusak”, atau “tidak teratur”. Sebelum Mandelbrot memperkenalkan istilah tersebut, nama umum untuk struktur semacamnya adalah kurva monster.

Walaupun mudah dimengerti secara intuitif, ternyata sangat susah untuk dibuat definisi matematisnya. Mandelbrot mendefinisikan fraktal sebagai “himpunan yang berbentuk dimensi Hausdorff Besicovitchnya dengan lebih besar dari dimensi topologisnya”. Untuk fractal yang serupa, dimensi Hausdorffnya sama dengan dimensi Minkowsi Bouligandnya.

Indikator fractal memudahkan trader untuk mengidentifikasi dan menghubungkan titik puncak harga dan titik lembah dalam menggambar garis tren. Menggambar garis tren menggunakan fractal bisa memberikan beberapa keuntungan kepada trader forex karena pelaku pasar yang lain juga mungkin menggunakan titik harga yang sama secara jelas untuk menggambar garis tren.

Dalam penggunaan fractal di trading forex ialah dengan mengambil posisi sesuai arah breakout fractal. Jika harga bergerak melewati fractal naik, maka posisi yang diambil adalah beli. Sebaliknya jika harga bergerak melewati fractal turun, maka posisi yang diambil adalah jual. Namun, tidak seluruh fractal dapat dijadikan sebagai acuan dalam menentukan sebuah sinyal. Hanya fractal yang didahului oleh fractal lain dengan arah yang berlawanan saja yang dapat dijadikan sebuah sinyal.

Fractal juga ada yang berjenis start, yaitu fractal yang menjadi titik awal fractal sinyal. Dengan kata lain fractal yang selalu disusul dengan fractal lain secara berlawanan arah. Pada penggunaanya, fractal start dapat dijadikan sebagai penempatan stop loss.

Dalam sebuah uptren, kita akan menyaksikan bahwa ada lebih banyak fractal yang rusak dari fractal bawah. Begitu juga dengan penurunan,  ketika harga mengalami tren down, akan ada fractal yang rusak dari fractal atas. Biarkan trend (atas atau bawah) berlangsung sampai terjadinya istirahat maka bentukan fractal baru akan terlihat. Jika istirahat dari fraktal sebelumnya gagal, kita mendapatkan tanda pertama dari konsolidasi harga.

Cara Menggunakan Indikator Fractal Secara Akurat
Indikator fractal memiliki beragam fungsi, berikut adalah contoh dari beberapa fungsi dasarnya ala SekolahForex.Com:

1. Sebagai Sinyal Trading
Indikator Fraktal tidak dapat digunakan semata wayang tanpa bantuan dari indikator lainnya. Intinya, supaya indikator fraktal menghasilkan sinyal trading valid, maka Anda harus menggunakan indikator lain sebagai konfirmator atau penyaring noise.

Salah satu indikator konfirmator yang dapat bekerja dengan baik bersama indikator fraktal adalah indikator alligator. Acuannya cukup sederhana;
Sinyal buy valid jika puncak ditemukan di atas "gigi" garis MA aligator (garis tengah merah bergerigi).
Sinyal sell valid jika lembah ditemukan di bawah "gigi" garis MA aligator.

Perlu dicatat, kombinasi kedua indikator ini pun tidak dapat menjamin 100% keberhasilan. Terutama pada kondisi pasar ranging (sideways). Perhatikan bahwa sinyal palsu (fake signal) masih bisa terjadi meskipun telah mengikuti kaidah acuan.

Untuk mengurangi resiko sinyal palsu, disarankan agar menghindari timeframe terlalu rendah (di bawah h1). Karena semakin rendah timeframe, maka frekuensi kemunculan bar noise yang tidak valid semakin besar dan terlalu sering, sehingga kemungkinan besar juga akan mengacaukan akurasi sinyal trading Anda. Oleh karena alasan tersebut, berlatihlah menggunakan kombinasi indikator fraktal dan indikator aligator pada timeframe H4 atau D1 (daily).

2. Sebagai Alat Bantu Untuk Menemukan Arah Trend
Kedua, fraktal dapat digunakan sebagai patokan dalam menarik garis trendline, sehingga Anda tidak perlu lagi bingung menentukan mana lembah (support) dan puncak (resisten) signifikan:

Trendline ditarik dari beberapa lembah. Kemudian diketahui dari garis trendline tersebut bahwa pair GBP/JPY sedang mengalami breakout dari puncak terakhirnya.

Bill William mengatakan bahwa lebih baik jangan lakukan trade sebelum fractal pertama terbentuk Sebuah buy fractal adalah sebuah rangkaian 5 bar berurutan di mana titik tertinggi di dahului oleh 2 buah lower high dan diikuti oleh 2 buah lower high. Demikian juga kebalikannya yang disebut sell fractal. Kedua fractal (Buy dan Sell) berada pada candle.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa anda hanya diperbolehkan open posisi berdasarkan fractal dan juga trend yang sedang berlangsung.

Bagaimana proses Fractal Terbentuk
Seperti yang saya katakan sebelumnya, Fractal terbentuk dengan 3 formasi candle. Fractal Atas terbentuk ketika candle kedua memiliki harga tertinggi dibandingkan candle sebelum dan setelahnya.

Sedangkan Fractal Bawah terbentuk ketika candle kedua memiliki harga terendah dibandingkan dengan candle sebelum dan setelahnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel