-->

Komponen - Komponen pada Embedded Sistem Komputer Tersemat

1.  Central Processing Unit (CPU)
Central Processing Unit atau sering lebih dikenla dengan processor bertugas melakukan  fungsi logika  dan  matematika,  transfer  data,  dan  pengolah  instruksi. Sebuah CPU  berisikan  register-register,  Arithmetic  Logic  Unit  (ALU),  Program Couter dan Stack Pointer.

Komponen - Komponen pada Embedded Sistem Komputer Tersemat

Operasi dasar suatu CPU adalah mengeksekusi sederetan perintah tersimpan yang disebut  sebagai program.  Wujud  program berupa sederetan  bilangan  yang disimpan  dalam  memori.  Menurut  arsitektur  von  Neumann  ada  empat  langkah proses dalam CPU, yaitu fetch,  decode, execute,  dan writeb ack.  

Langkah  fetch adalah   langkah   untuk   mengambil   instruksi   dari   memori   program.   Lokasi pengambilan program ditentukan oleh PC (Program Counter). Pada langkah selanjutnya, yaitu decode, instruksi yang telah diambil diuraikan untuk diolah lebih lanjut pada bagian –  bagian khusus CPU.  Sedangkan langkah execute,  beberapa operasi hasil penguraian pada langkah sebelumnya mulai bekerja sama dan menyelesaikan   perintah   tersebut.   Jika  pada   langkah   ini  terjadi   penghitungan aritmatika  maka  ALU  akan  mulai  berfungsi.  Langkah  terakhir,  yaitu  writeback, adalah menuliskan kembali hasil operasi pada memori maupun register-register yang  telah  ditunjuk.  Hasil  tersebut  mungkin  saja  digunakan  untuk  proses   eksekusi perintah berikutnya, yang akan kembali melalui langkah pertama.

Perbedaan CPU antarprodusen terletak pada hal-hal berikut :
•   Lebar jalur data (data bus). Ada yang menggunakan 4,8,16, dan 32 bit
•   Daftar instruksi : RISC, CISC
•   Jumlah register
•   Mode pengalamatan
•   Jumlah interrupt
•   Kecepatan/daya/ukuran

Lebar   jalur   data   merepresentasikan   kemampuan   CPU   untuk   mengolah banyaknya  informasi  dalam  sekali waktu  pemrosesan.  Semakin  lebar  jalur  data, maka kemampuannya semakin besar. Perbedaan lainnya pada daftar instruksi. Ada dua jenis arsitektur CPU, yaitu RISC (Reduced Instruction Set Computer) dan CISC (Complex Intruction Set Computer). Perbedaan utama keduanya adalah CPU RISC mengeksekusi  perintah  lebih  cepat  daripada  CISC  karena  tidak  melalui  proses konversi micro code.

CPU CISC  dilengkapi dengan banyak daftar instruksi untuk mempermudah programmer membuat program dengan kode sumber sesingkat mungkin. CPU RISC memiliki lebih sedikit  variasi instruksi  sehingga  programmer  harus  menulis  lebih banyak baris kode untuk menghasilkan programm yang sama. CPU CISC memiliki converter microcode di dalamnya sehingga membutuhkan lebih banyak siklus mesin saat eksekusi instruksi sehingga kecepatan CISC relatif lebih lambat dibandingkan RISC. 

Register merupakan sebuah lokasi atau wadah sementara untuk penyimpanan hasil operasi. Jumlah register antar CPU dapat berbeda. Mode pengalamatan berhubungan dengan mode CPU mem-fetch informasi dari memori. Baik register maupun mode pengalamatan berpengaruh tarhadap kemudahan pemrograman mikrokontroler.

Sebuah interrupt, dapat dianalogikan seperti interupsi terhadap suatu kegiatan yang sedang berlangsung, misalnya interupsi pada proses pengadilan. Jika interupsi diizinkan,  maka  proses  sebelumnya  akan dihentikan  untuk mengerjakan  kegiatan baru  yang  diminta  interrupt.  Setelah  kegiatan  interupsi  tersebut  selesai  ,  maka kegiatan dikembalikan  ke proses sebelumnya.

2.  Port Input-Output
Bagian  yang  sangat  penting ini dapat  di ibaratkan  sebagai  kaki-tangan  dan panca indera pada tubuh manusia.  Port  Input ibarat  panca indera manusia.  Dia menerima masukan dari dunia luar untuk diproses lebih lanjut pada tubuh mikrokontroler.  Contoh  konkret  input  bagi mikrokontroler  adalah  sensor  suhu, sensor garis, sensor asap, dan penekanan tombol. Sedangkan port output ibarat kaki- tangan pada manusia.  Melalui port output,  mikrokontroler mengirimkan sinyal ke dunia luar. Sinyal itu dapat digunakan untuk menyalakan led, motor, membunyikan speaker/ buzzer, dan mengendalikan apa saja dengan mempertimbangkan perantara/ rangkaian drivernya.

3.  Memori
Memori ini terdiri atas internal ROM (Read Only Memory) dan internal RAM (Random Acces Memory). Internal ROM merupakan memori penyimpanan program yang isinya tidak dapat diubah atau dihapus. 

Umumnya, internal ROM disebut sebagai memori program. Ada berbagai jenis ROM,  antara lain Mask ROM,  PROM/OTP,  EPROM,  EEPROM.  Mask  ROM diprogram saat manufaktur. PROM/OTP hanya dapat diprogram sekali saja, sesuai namanya : One Time Programmable (OTP). EPROM memerlukan sinar ultraviolet untuk penghapusan data. Sedangkan EEPROM dapat dihapus dan diisi kapan saja hanya dengan  menggunakan  proses  elektrik.  Perkembangan  ROM menghantarkannya  pada teknologi  flash ROM (EEPROM).  Dengan teknoloi  ini, ROM dapat ditulis atau diprogram berulang-ulang. Meskipun catu daya dimatikan, data pada ROM tidak hilang.

Sedangkan  internal  RAM  merupakan  penyimpanan  datta  yang  isinya  dapat diubah dan dihapus. RAM biasanya berisi data variabel dan register yang umumnya disebut memori data. Data yang tersimpan pada RAM bersifat sementara dan dapat dihilangkan jika catu data dimatikan. RAM terbagi atas SRAM dan DRAM. Hampir semua RAM  dalam  mikrokontroler  adalah  SRAM  karena waktu  aksesnya  lebih cepat, sedangkan komputer PC menggunkan DRAM.

4.  Periperal Tambahan
Periperal adalah perangkat dengan fungsi tertentu. Periperal tambahan  dapat dianalogikan  sebagai senjata  pelengkap  dalam suatu  permainan  perang.  Semakin banyak senjata pelengkap, semakin mudah kita menghadapi permasalahan yang dipecahkan dengan mikrokontroler.

Periperal  sering  disertakan  dalam  mikrokontroler   adalah  timer,  konverter analog ke digital dan sebaliknya (AD/DA), dan komunikasi serial. Komunikasi serta yang umum tersedia adalah UART, USART. Namunn, bentuk komunikasi serial lain mulai banyak dijumpai pada mikrokontroler yaitu I2C, USB, dan SPI.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel