Erosi dan Sedimentasi
Kerusakan tanah pertanian
biasanya disebabkan oleh manusia dan
iklim (cahaya, udara, curah hujan, kelembaban, suhu, dll). Kerusakan juga ada
yang disebabkan secara fisik (pada tubuh tanah), kimia (kandungan racun/toxic),
dan biologi (vegetasi).
Erosi adalah pengikisan atau
kelongsoran yang merupakan proses penghanyutan tanah oleh desakan-desakan
kekuatan air dan angin, baik yang
berlangsung secara alamiah ataupun sebagai akibat tindakan manusia.
Berdasarkan sifatnya ada 2 macam
yaitu:
1). Erosi alami,
2). Erosi yang dipercepat oleh
manusia.
Tahap erosi alamiah:
- Pemecahan agregat-agregat tanah
atau bongkahan-bongkahan tanah ke dalam partikel-partikel tanah, yang
disebabkan karena adanya hempasan energi kinetik dari hujan.
- Pemindahan
partikel-partikel tanah tersebut baik
dengan melalui penghanyutan ataupun kekuatan angin.
- Pengendapan partikel-partikel
tanah yang terpindahkan atau terangkut tadi di tempat-tempat yang lebih rendah
atau di dasar-dasar sungai. Brady (1974)
Tanah yang berlereng atau
bersifat kurang dapat meneruskan air, air hujan yang banyak turun akan lebih
banyak hilang berupa air pengairan atau run off/aliran permukaan yang akibatnya
menimbulkan 2 kerugian:
1. Tanaman (terutama tanaman yang
berada di atas) akan menderita kekurangan air yang seharusnya meresap ke dalam
tanah.
2. Air pengairan di samping
mengalir dengan cepat juga mengangkut bahan-bahan tanah atas (lapisan olah)
yang umumnya subur. Morgan (1979)
Faktor-faktor erosi yang
dipercepat umumnya akan meliputi:
a. Pengaruh curah hujan.
b. Faktor tanah.
c. Faktor topografi, lereng dan
saluran (gorong-gorong, drainase).
d. Faktor tanaman penutup.
e. Faktor pengendali erosi.
Erosivitas
Yaitu kemampuan air hujan untuk
menghancurkan dan menghanyutkan partikel tanah (jumlah hujan, lama hujan,
ukuran butiran hujan serta kecepatan jatuhnya).
Topografi
Yaitu terkait dengan panjang
lereng, kemiringan tanah (slope) dan bentuk termasuk ke dalam faktor topografi
yang mempengaruhi erosi. Panjang lereng, makin panjang erosi semakin besar.
Kemiringan lereng (slope),
mempengaruhi perbandingan infiltrasi; dengan vegetasi tanah untuk menyerap air
pada tanah) dan aliran permukaan dapat diperkecil. Pada pihak lain kemiringan
lereng berpengaruh pula terhadap kecepatan aliran permukaan.
Tanah, jika tidak curam atau
bergelombang maka run off berkurang, sedang infiltrasi besar, sehingga tingkat
erosi rendah.
Topografi yang curam, aliran
permukaan semakin cepat, sehingga pengikisan dari arus air makin kuat, dan
tingkat erosi pada top soil tinggi.
Erodibilitas
Yaitu nilai kepekaan tanah
terhadap daya penghancuran dan penghanyutan air hujan. Faktor-faktornya:
- Sifat fisik tanah.
- Pengelolaan tanah.
Erodibilitas berbanding lurus
terhadap erosi, jika erodibilitas tinggi maka erosi juga tinggi dan sebaliknya.
Tanah debu mudah tererosi karena:
- Debu berukuran kecil (0, 002 –
0, 06 mm), sehingga mudah dihanyutkan air.
- Debu mudah jenuh air, sehingga
kapasitas infiltrasi cepat menurun.
- Kemantapan struktur rendah,
karena daya kohesi (daya antar partikel yang sama) partikelnya sangat lemah.
Tanah pasir lebih tahan terhadap
erosi karena:
- Pori-pori tanah besar,
infiltrasi tinggi, sehingga erosi rendah.
- Ukuran pasir lebih besar dari
debu.
- Tetapi kemantapan struktur
pasir rendah.
Tanah liat paling stabil dan
tahan erosi, karena:
- Kemantapan strukturnya yang
tinggi.
- Infiltrasi tinggi (sehingga daya
tampung airnya juga tinggi).
- Ukuran partikelnya lebih besar
dan terikat kuat, sehingga tidak mudah terkikis/hanyut.
Tanah kapur lebih resisten
terhadap erosi dibandingkan dengan debu dan pasir, sebab tanah kapur mempunyai
struktur yang lebih mantap, tetapi kurang dibandingkan dengan tanah liat.
Vegetasi berperan menentukan dalam proses berlangsungnya erosi, yaitu:
1. Menghalangi tumbukan air
hujan.
2. Mengurangi kecepatan run off.
3. Mengurangi daya
penggerusan/pengikisan.
4. Mendorong perkembangan biota
tnaha, sehingga infiltrasi meningkat dan erosi menurun.
5. Menambah bahan organik tanah,
sehingga daya resistensi besar atau bertambah.
Pengaruh erosi tehadap kesuburan fisik tanah.
Menurunnya kesuburan fisik tanah
dapat dicirikan dengan terjadinya:
a. Penghanyutan partikel tanah.
b. Perubahan struktur tanah.
c. Penurunan kapasitas infitrasi
tanah dan penampungan.
d. Perubahan profil tanah.
Pengaruh erosi terhadap kimia dan biologi tanah:
a. Terangkutnya unsur hara dan
bahan organik tanah dari solum tanah.
b. Aktivitas biota tanah menurun.
c. Tanah akan kritis.
d. Dapat menjadikan tanah mati
(produktivitas dan kesuburan tanah habis tergerus/terkikis).
Tanah yang terkena erosi bisa diperbaiki kembali dengan cara:
- Konservasi tanah dan air.
- Reboisasi.
- Reklamasi lahan.
- Revegetasi.
- Dll.
Artikel Bahan Materi Tentang Erosi dan Sedimentasi ini dibuat berdasarkan referensi dari materi
bahan kuliah dari Ibu Nur Hafizah, S.Hut.MP., semoga artikel ini dapat membantu
dan menambah wawasan anda.