Proses Tanaman Mendapatkan Energi Radiasi Matahari
Pada kegiatan budaya pertanian, Pengaruh unsur cahaya
menjadi perhatian serius. Hal tersebut dikarenakan hampir semua objek agronomi
berupa tanaman hijau yang memiliki kegiatan fotosintesa. Penerapan energi
pelengkap dalam bentuk kerja manusia dan hewan, bahan bakar, mesin, alat-alat
pertanian, pupuk, dan, obat-obatan tidak lain adalah sebagai usaha untuk
meningkatkan proses konversi energi matahari ke dalam bentuk produk tanaman
(Jumin, 2008:8).
Tidak semua energi cahaya matahari dapat diabsorpsi oleh
tanaman. Hanya cahaya tampak saja yang dapat berpengaruh pada tanaman dalam
kegiatan fotosintesisnya. Cahaya itu disebut dengan PAR (Photosynthetic
Activity Radiation) dan mempunyai panjang gelombang 400 mili mikron sampai 750
mili mikron (Jumin, 2008:9). Tanaman juga memberikan respon yang berbeda
terhadap tingkatan pengaruh cahaya yang dibagi menjadi tiga yaitu, intensitas cahaya, kualitas cahaya, dan
lamanya penyinaran (Jumin 2008:08).
Artikel terkait lainnya:
• Pengertian Radiasi Matahari
• Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Radiasi Matahari
• Periodisitas dan Kualiatas Radiasi Matahari
• Kualitas Radiasi Matahari
• Contoh, Penyebab, dan Dampak Global Warming
Artikel terkait lainnya:
• Pengertian Radiasi Matahari
• Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Radiasi Matahari
• Periodisitas dan Kualiatas Radiasi Matahari
• Kualitas Radiasi Matahari
• Contoh, Penyebab, dan Dampak Global Warming
Oleh tumbuhan radiasi matahari berupa cahaya tampak
ditangkap oleh klorofil pada tanaman dalam proses yang disebut proses
fotosintesis. Hasil fotosintesis menjadikan bahan utama untuk proses
pertumbuhan dan cadangan makanan tanaman.
Proses fotosintesis pada tanaman dilakukan di siang hari
dikala matahari menyinari bumi. Dengan menggunakan cahaya matahari tumbuhan
mengubah gas karbondioksida dan unsur-unsur mineral dalam tanah serta air untuk
menghasilkan gula (glukosa) dan oksigen. Proses ini dilakukan oleh zat hijau
daun bernama klorofil yang berada di daun dan dilindungi oleh lapisan lilin
untuk mencegah penguapan. Gula hasil fotosintesis disimpan tumbuhan sebagai
cadangan energi, dan oksigen sebagai hasil sampingannya.
Gula yang telah dibuat kemudian digunakan oleh tumbuhan
untuk proses metabolismenya. Pemanfaatan energi gula oleh tumbuhan memerlukan
serangkaian proses sehingga energi yang ada dalam bentuk gelombang
elektromagnetik tersebut dapat diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH)
yang dikenal dengan reaksi terang. Hasil reaksi terang ini (ATP dan NADPH)
selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam reaksi metabolisme khususnya reduksi CO.
Seperti telah kita ketahui, reaksi fotosintesis terdiri atas
dua tahapan yaitu : tahapan Reaksi Terang ( disebut juga Reaksi Hill ) dan
Reaksi Gelap ( disebut juga Reaksi Blackman atau siklus Calvin ). Masing-masing
tahapan menunjukkan proses reaksi yang berbeda. Namun keduanya merupakan satu rangkaian
reaksi yang tak terpisahkan dari reaksi
fotosintesis. Perbedaan antara reaksi terang dengan reaksi gelap.