Sifat Botanis (Taksonomi, Syarat Tumbuh, Morfologi) Tanaman Jagung
A.
Taksonomi
Jagung memilikki nama latin Zea mays .Mungkin nama ini mengingatkan
kita pada tepung maizena, dan yang kita ketahui tepung tersebut memang berasal
dari jagung. Nama zea mays sendiri diberikan oleh Carolus Linnaeus pada
tahun 1939. Kata "zea" diambil dari bahasa Yunani yang berarti
"padi-padian", sedangkan kata "mays" merupakan kosakata
orang Indian yaitu "mahiz" yang merupakan sebuatan untuk jagung bagi
orang Indian. Selain nama latinnya kita juga perlu untuk mempelajari
Klasifikasi ilmiahnya untuk mempermudah kita mengenali lebih dalam tentang
jagung dan jenis-jenisnya yang lain.
Klasifikasi
Ilmiah:
Kerajaan : Plantae
Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledon
Ordo
: Poales
Famila : Poaceae/Gramineae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays
Artikel terkait tentang 'Jagung':
- Pengertian Jagung
- Contoh Abstrak Jagung
- Budidaya Tanaman Jagung
- Asal Usul Tanaman Jagung
- Contoh Pendahuluan Jagung
- Latar Belakang Jagung Untuk Makalah atau Skripsi
- Budidaya Tanaman Jagung Berdasarkan Penelitian
- Taksonomi Tanaman Jagung Lengkap Dengan Morfologinya
- Cara Penyerbukan Silang Tanaman Jagung dengan Persilangan Intervariental
B. Syarat Tumbuh
Jagung di
Indonesia kebanyakan ditanam di dataran rendah baik di tegalan, sawah tadah
hujan maupun sawah irigasi. Sebagian terdapat juga di daerah pegunungan pada
ketinggian 1000- 1800 m di atas permukaan laut. Tanah yang dikehendaki adalah
gembur dan subur, karena tanaman jagung memerlukan aerasi dan drainase yang
baik. Jagung dapat tumbuh baik pada berbagai macam tanah. Tanah lempung berdebu
adalah yang paling baik bagi pertumbuhannya. Tanah-tanah berat masih dapat
ditanami jagung dengan pengerjaan tanah lebih sering selama pertumbuhannya,
sehingga aerasi dalam tanah berlangsung dengan baik. Air tanah yang berlebihan
dibuang melalui saluran drainenase yang dibuat dinatar barisan jagung.
Kemasaman tanah (pH) yang terbaik untuk jagung adalah sekittir 5,5 - 7,0.
Tanah
dengan kemiringan tidak lebih dari 8% masih dapat ditanami jagung dengan arah
barisan tegak lurus terhadap miringnya tanah, derigan maksud untuk mencegah
keganasan erosi yang terjadi pada waktu turun hujan besar, b. Iklim
Faktor-faktor iklim yang terpenting adalah jumlah dan pembagian dari sinar
matahari dan curah hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Tempat penanaman
jagung harus mendapatkan sinar matahari cukup dan jangan terlindung oleh
pohon-Pohonan atau bangunan. Bila tidak terdapat penyinaran dari matahari,
hasilnya akan berkurang. Temperatur optimum untuk pertumbuhan jagung adalah
antara 23 - 27 C.
C.
Morfologis Tanaman
Jagung memilikki 3
organ vegetatif yang penting yaitu:
a. Akar (radix)
Jagung memilikki sistem akar serabut (radix adventicia), yaitu akar lembaga
yang dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah
akar yang kurang lebih sama besarnya dan semuanya keluar dari pangkal
batang,akar ini bukan berasal dari calon akar tetapi akar liar yang berbentuk
serabut. Akar jagung dapat mencapai kedalaman 8 meter walaupun pada umumnya
berada pada kisaran 2 meter. Pada jagung yang cukup dewasa muncul akar adventif
dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu untuk menyokong/menyangga
tegaknya tanaman.
b.
Batang (caulis)
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, seperti pada sorgum dan tebu.
Batangnya beruas-ruas terbungkus oleh pelepah daun yang berasal dari
buku-bukunya.Batang jagung termasuk batang rumput (calmus), yaitu batang yang
tidak keras mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga.Batang
jagung bulat (teres),licin (leavis), arah tumbuhnya tegak lurus (erectus), dan
cara percabangan monopodial.Jagung juga merupakan tumbuhan annual (anuus),
yaitu tumbuhan yang umurnya pendek,umurnya kurang dari satu ahun sudah mati
atau paling banyak dapat mencapai umur setahun. Terdapat juga mutan yang
batangnya tidak tumbuh pesat sehingga berbentuk roset. Batang jagung cukup
kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
c.
Daun (folium)
Jagung memilikki daun yang sempurna/lengkap karena memilikki helaian daun
(lamina),tangkai daun (petiolus),dan upih/pelepah daun (v4g*n4).Bangun daunnya
adalah bangun pita (ligulatus), ujung daunya runcing (acutus),batang daunnya
seperti memeluk batang, tepi daun rata (integer),permukaan daun ada yang licin
(leavis) dan ada yang berambut.Berdasarkan susunan tulang daunnya jagung
termasuk bertulang sejajar atau lurus (rectinervis).Stomata pada daun meilikki
bentuk halter dan setiap stomata dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk
kipas, hal ini untuk menanggulangi defisit air pada sel-sel daun.
Selain organ vegetatif tersebut jagung juga memilikki organ generatif
berupa:
a.
Bunga (flos)
Bunga pada tumbuhan biasanya digunakan untuk alat perkembangbiakkan pada
tumbuhan,demikian juga dengan jagung , jagung memilikki dua jenis bunga (jantan
dan betina) yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious).
Bunga betinanya merupakan bunga majemuk tidak terbatas (inflorescentia
racemosa) dan bunganya melekat langsung pada ibu tangkainya.Bentuknya berupa
tongkol (spadix),seperti bulir,tetapi ibu tangkainya besar,tebal dan sering
kali berdaging.Biasanya tongkolnya terbungkus oleh semacam pelepah dengan
rambut.Tongkol tumbuh dari buku,diantara batang dan pelepah daun.Rambut ini
sebenarnya adalah putik bunga jagung yang memanjang menyerupai rambut. Pada
umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun
memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan
lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik
Bunga jantannya juga merupakan bunga majemuk tidak berbatas
(inflorescentia racemosa) dan bunganya tidak melekat langsung pada ibu
tangakainya.Bentuk bunganya berupa bulir majemuk dan berbentuk seperti karangan
bunga (inflorescence).Serbuk sari berwarna kuning dan berbau khas. Bunga jantan
jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga
betinanya (protandri).
Tanaman jagung memilikki cara penyerbukkan anemofili, penyerbukkan dengan
perantara angina.Hal ini sesuai dengan bentuk bunga dari jagung itu sendiri.
b.
Buah (fructus)
Buah pada jagung merupakan buah sejati tunggal yang kering yang hanya
mengandung satu biji dan biasanya kalau buah ini masak tidak pecah
(indehiscens). Buahnya termasuk buah padi (caryopsis),yang memiliki ciri
sebagai berikut : buah berdinding tipis mengandung satu biji dan kulit buah
berlekatan dengan kulit biji,dan kadang-kadang ada juga yang berlekatan dengan
bijinya.Kita juga seringkali tidak dapat membedakan buah dengan
bijinya.adi,sebenarnya yang kita sering sebut biji pada jagung sebenarnya
adalah buahnya.Buah jagung meilikki daun-daun pelindung bunga betina yang tidak
gugur dan yang kita kenal sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot).
Anatomi pada tumbuhan jagung secara umum sama dengan anatomi tumbuhan
monokotil secara umum.
a.
Akar
Struktur umum dari bagian luar ke dalam: epidermis (pada akar muda, jika
tua digantikan oleh peridermis beruba jaringan gabus),kadang dijumpai
hypodermis sebagai derivate epidermis,parenkim korteks,selapis sel endodermis,
stele dan berkas pembuluh.
Floem dan xylem pada monokotil terletak tersebar dan floem berada lingkaran
luar dari lingkaran xylem dan perkembangan pertumbuhannya tidak berkembang
hingga ke tengah-tengah lingkaran pusat akar sehingga pada lingkaran pusat
dijumpai parenkim empulur.
b.
Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang
terdapat stomata,system jaringan dasar berupa korteks dan empulur,dan jaringan
pengangkut (xylem dan floem).Untuk jaringan pengangkut tersusun dalam berkas-berkas
dan tersebar di seluruh permukaan batang.Di antara berkas-berkas pengangkut
tersebut dikelilingi oleh jaringan parenkim. Daerah parenkim kortek banyak
ditemukan variasi sel parenkim baik sebagai parenkim penimbun, sel batu ataupun
parenkim kelenjar. Sel dan kelenjar minyak, sel dan ruang lendir, benda-benda
ergastik banyak ditemukan di daerah kortek ini. Sel sklerenkim (serabut) dan sel sklereida (sel
batu) .
c.
Daun
Secara garis besar daun selalu terdiri dari jaringan epidermis(1),
daging daun (mesofil(2)) dan berkas pengangkut(3). Epidermis daun memiliki
banyak variasi bentuk dan derivatnya. Pada kenampakan melintang, sel epidermis
daun yang terletak paling luar dilapisi oleh selapis kutikula. Mesofil daun
yang terdiri dari sel-sel parenkim, pada tumbuhan monokotil tidak
dijumpai adanya differensiasi spons parenkim dan parenkim palisade seperti
halnya pada daun tumbuhan dikotil. Pada parenkim mesofil banyak ditemukan
variasi sel parenkim seperti misalnya: sel minyak dan sel lendir, demikian pula
banyak ditemukan ergastik sel. Pada kebanyakan ibu tulang daun, berkas
pengangkut masih mengikuti tipe berkas pengangkut batangnya.Xilem dan floem
terdapat pada tulang daun.
D.
Umur Panen
Pemungutan
hasil tanaman jagung pada umumnya sudah cukup masak untuk dipanen pada umur 7-8
minggu setelah berbunga atau ± 90 hari setelah tanam tergantung varietas.
E.
Kandungan Zat Gizi dan Manfaat
Kandungan gizi:
Kandungan Zat Gizi (Tiap 100
gr bahan)
|
|||
No
|
Zat
Gizi
|
Jagung
Biasa
|
Jagung manis
|
1.
|
Energi
(cal)
|
129
|
96.0
|
2.
|
Protein
(gr)
|
4,1
|
3,5
|
3.
|
Lemak
(gr)
|
1.3
|
1.0
|
4.
|
Karbohidrat
(gr)
|
30.3
|
22.8
|
5.
|
Kalsium
(mg)
|
5.0
|
3.0
|
6.
|
Fosfor
(mg)
|
108.0
|
111
|
7.
|
Besi
(mg)
|
1.1
|
0.7
|
8.
|
Vitamin
A (SI)
|
117.0
|
400
|
9.
|
Vitamin
B (mg)
|
0.18
|
0.15
|
10.
|
Vitamin
C (mg)
|
9.0
|
12.0
|
11.
|
Air
(gr)
|
63.5
|
72.7
|
Manfaat:
Selain enak
dimakan jagung juga sering digunakan untuk pengobatan. Biasanya yang digunakan
untuk pengobatan adalah bagian rambut atau tongkol muda, secara umum dapat
digunakan untuk mengobati penyakit:
1.
Batu empedu.
2.
Batu ginjal.
3.
Busung air pada radang ginjal.
4.
Busung perut.
5.
Hepatitis.
6.
Kencing manis.
7.
Radang kandung empedu.
8.
Sirosis.
9.
Tekanan
darah tinggi.