-->

Teknik Pembuatan Bokashi Pupuk Kandang

Pembuatan bokashi merupakan salah satu cara dalam mengangani limbah. Hal ini disebabkan bokashi dapat dibuat dari limbah pertanian.

Teknik Pembuatan Bokashi Pupuk Kandang

Prinsip pengomposan adalah menurunkan C/N ratio bahan organik hingga sama dengan C/N tanah (<20). Proses dekomposisi atau pengomposan berlangsung cepat yaitu pada kelembaban 40-60 % dengan pH rendah yaitu 3-4. Dari segi biaya, pupuk ini memiliki nilai jual yang baik dan lebih murah dibandingkan pupuk kimia. Karena materi yang digunakan berasal dari limbah, maka biaya bahan baku dapat ditekan, sehingga biaya produksi tidak besar. Harga pupuk bokashi ini rata-rata adalah Rp. 1000,00. Sedangkan harga pupuk kimia adalah sekitar Rp. 2000,00. Pupuk bokashi termasuk dalam pupuk alami, sehingga dapat diserap tanah dengan baik, dan dapat memperbaiki struktur tanah, walaupun hanya mengandung sedikit semua unsur hara yang dibutuhkan tanah. Pupuk alami ini juga dapat diterima oleh lingkungan dengan baik, karena terbuat dari alam. Pupuk kimia mengandung unsur hara yang tinggi, namun tergantung pada jenis unsur hara yang dibutuhkan.

Berikut adalah teknik atau cara pembuatan bokashi pupuk kandang :

Bahan-bahan :

1. Pupuk kandang 300 kg.
2. Dedak 10 kg.
3. Sekam 200 kg.
4. Gula 10 sendok makan.
5. EM 4 200 ml/20 SM.
6. Air secukupnya.

Cara pembuatan :

1. Larutkan EM 4 dan gula kedalam air.
2. Pupuk kandang, sekam, dedak dicampur secara merata.
3. Siramkan larutan EM 4 secara perlahan-lahan kedalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan merata mencapai 30% bila adonan dikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan, bila kepalan dilepas maka adonan akan megar.
4. Adonan di gundokan diatas ubin yang kering dengan ketinggian 15-20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni, selama 3-4 hari.
5. Pertahankan suhu gondokan (tumpukan) adonan 40-50 °C, jika suhu lebih dari 50 °C bukalah karung penutup dan gondokan adunan dibolak balik kemudian ditutup lagi dengan karong goni. Kemudian suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan, pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
6. Setelah 4 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel