2 Poin Penentu Keberhasilan Usahatani
Keberhasilan dari suatu usahatani tidak terlepas dari
beberapa hal, yakni:
1. Syarat Mutlak
• Pasaran untuk hasil – hasil usahatani
Pembangunan pertanian meningkatkan produksi hasil-hasil
usahatani. Untuk hasil-hasil ini perlu ada pasaran serta harga ynag cukup
tinggi untuk membayar kembali biaya-biaya uang tunai dan daya upaya yang telah
dikeluarkan petani sewaktu memproduksinya. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan
dalam pasaran untuk hasil-hasil usahatani:
a. Permintaan (demand)
Pembangunan indutri dan pmbangunan pertanian saling
tergantung satu sama lain. Industrialisasi tergantung kepada pembangunan
pertanian oleh karena industri harus menjual hasil-hasilnya dan dalam hal ini
rakyat tani merupakan bagian penting daripada pasaran potensiil dalam negeri untuk
hasil-hasil itu. Demikian pula, pembangunan pertanian tergantung kepada
pembangunan industry karena para petani harus dapat menjual kelebihan produksi
mereka kepada rakyat bukan tani, dan industrialisasi memperbesar jumlah pekerja
yang buka tani itu.
Jika suatu Negara sangat cocok untuk menghasilkan suatu
tanaman yang banyak diminta oleh pasaran internasional, maka ini bisa merupakan
suatu dasar pembangunan pertanian yang cukup besar. Di beberapa Negara ekspor
pertanian merupakan bagian yang besar dari keseluruhan ekspor. Ekspor ini
merupakan sumber devisa penting untuk membeli mesin-mesin dan barang-barang
lainnya yang diperlukan untuk pembangunan industry.
b. Sistem Tataniaga (pemasaran)
Petani biasanya menjual hasil-hasil usahatani mereka sendiri
didaerah setempat. Karena itu perangsang bagi mereka untuk memproduksi
barang-barang untuk dijual bukan sekedar untuk dimakan sendiri, lebih banyak
tergantung pada harga-harga setempat. Harga-harga ini untuk sebagian tergantung
pada efisiensi sistem tataniaga yang menghubungkan pasar-pasar setempat dengan
pasar-pasar dikota.
Fungsi-fungsi tataniaga antara lain; pengangkutan,
penyimpanan (storage), pengolahan (processing), dan pembiayaan (financing).
Siapapun yang melakukan atau menjalankan fungsi-fungsi tataniaga itu, atau
bagaimanapun cara orgaisasinya, tiap-tiap kegiatan tataniaga memerlukan biaya.
Namun hal ini sering kali tidak difahami benar oleh para petani ataupun
konsumen, atau bahkan oleh orang-orang yang erat sangku pautnya dengan sistem
tataniaga itu sendiri. Setiap kegiatan tataniaga seperti; pengangkutan,
penyimpanan, pengolahan, waktu dan dayaupaya dalam mempelajari penawaran dan
pemintaan,mengadakan hubungan dagang memilih barang dagangan, membeli dan
menjualnya serta mengatur penyalurannya, semua kegiatan ini memakan biaya yang
tidak sedikit.
• Teknologi yang selalu berubah
Meningkatnya produksi pertanian adalah akibat dari pemakaian
teknik-teknik atau metode-metode baru didalam usahatani. “Teknologi” pertanian
berarti “cara-cara bertani” didalamnya termasuk cara-cara bagaimana para petani
menyebarkan benih, memelihara tanaman, pemilihan benih, pupuk, obat-obatan
pemberantas hama yang mereka gunakan, alat-alat dan sumber tenaga. Agar
pembangunan pertanian dapat berjalan terus, haruslah selalu terjadi perubahan.
Apabila perubahan ini terhenti, maka pembangunan pertanianpun terhenti.
Suatu teknik baru harus dapat memberikan kenaikan hasil,
atau mengurangi biaya, dengan sangat mencolok agar dapat diterima oleh
kebanyakan petani. Teknik-teknik baru perlu secara seksama disesuaikan dengan
faktor-faktor tubuh tanah dan iklim, lembaga-lembaga penelitian tidaklah
mungkin dapat mengembangkan macam-macam varietas tanaman khusus untuk tiap-tiap
bidang tanah. Mereka melakukan penyusunan kombinasi-kombinasi dari berbagai
teknik kerja yang bisa memberikan hasil yang cukup baik pada kondisi-kondisi
iklim dan tubuh tanah tertentu.
Sumber-sumber teknologi baru dapat diperoleh dengan beberapa
cara, antara lain:
a. Teknik kerja petani lain
Beberapa teknik kerja dan beberapa bahan, dalam
kondisi-kondisi setempat lebih produktif daripada yang lain. Maka salah satu
sumber teknologi baru bagi seorang petani adalah metode-metode atau bahan-bahan
yang dipergunakan oleh petani lain yang ada disekitarnya. Kadang-kadang
keunggulan itu demikian nyata sehingga petani dengan mudah melihatnya dan
segera mempraktekkan teknik baru itu.
b. Mendatangkan dari daerah lain
Kebanyakan dari teknologi yang tersedia bagi para petani
didalam pertanian yang sangat pesat perkembangannya berasal dari tempat lain.
Teknik-teknik yang didatangkan dari daerah lain haruslah dicoba secara lokal
dengan seksama sebelum dianjurkan kepada para petani. Mungkin diperlukan
perubahan supaya bisa berguna dan diterima didaerah setempat.
c. Percobaan yang terarah
Sumber teknologi baru yang ketiga ialah percobaan-percobaan
yang mencari jenis-jenis tanaman cara-cara pengolahan tanah, cara-cara
pemberantasan penyakit, dan lain-lain. Teknologi dan metode yang ada saat ini
tidak mampu menjamin untuk perkembangan pertanian yang akan datang. Kita harus
secara kontinu mengembangkan teknologi pertanian yang sungguh-sungguh baru agar
dapat terus menggerakkan pertanian yang lebih maju lagi.
• Tersedianya bahan – bahan produksi dan peralatan secara
local
Setiap lahan pertanian memiliki karakteristik masing-masing,
sehingga apabila suatu bahan produksi dan peralatan diterapkan secara nasional,
maka hasil usahatani di berbagai kawasan akan berbeda satu sama lain. Oleh
karena itu diperlukan bahan produksi dan peralatan yang bersifat lokal sehingga
akan sesuai apabila diterapkan pada lokasi tersebut.
• Adanya perangsang produksi bagi petani.
Teknologi yang telah maju, pasar yang mudah, dan tersedianya
bahan-bahan dan alat-alat produksi, kesemuanya memberikan kesempatan kepada
para petani untuk menaikkan produksi. Para petani, sebagai orang yang
menginginkan kehidupan yang layak bagi dirinya dan keluarganya, tentunya ia
harus berusaha untuk mencapai tujuan-tujuannya tersebut dengan usaha taninya.
Faktor perangsang utama yang bersifat ekonomis. Faktor perangsang tersebut
adalah harga hasil produksi pertanian yang menguntungkan, pembagian hasil yang
wajar, dan tersedianya barang-barang dan jasa yang ingin dibeli oleh para
petani untuk keluarganya.
• Pengangkutan
Pengangkutan yang lancar akan menyebabkan distribusi produk
usahatani menjadi lancar. Dengan demikian maka pendapatan petanipun akan
semakin bertambah.
2. Faktor Pelancar
Pembangunan Pertanian
• Pendidikan pembangunan
Pendidikan pembangunan terutama pada pendidikan non-formal
yaitu kursus, latihan, penyuluhan dan praktek lapang. Pendidikan pembangunan
ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani.
• Kredit produksi
Kredit produksi merupakan salah satu cara yang dilakukan
untuk menambah modal bagi petani untuk mendukung kelancaran produksi
pertaniannya.
• Kegiatan gotong – royong bagi para petani
Gotong-royong yang dilakukan petani biasanya merupakan
bentukan dari budaya masyarakat Indonesia. Para petani biasanya bekerjasama
dalam menanam tanaman mereka, memperbaiki saluran irigasi maupun dalam memanen
hasil panen. Kegiatan seperti ini juga mempercepat pembangunan pertanian.
• Perbaikan dan perluasan tanah / lahan pertanian
Perbaikan dan perluasan lahan pertanian dilakukan untuk
menaikkan jumlah produksi pertanian. Dengan membuka lahan-lahan baru, maka
semakin banyak komoditas yang diusahakan sehingga hal ini akan mempercepat
pembangunan pertanian
• Perencanaan nasional untuk pembangunan pertanian
Perencanaan pertanian adalah proses memutuskan apa yang
hendak dilakukan pemerintah mengenai tiap kebijaksanaan dan kegiatan yang
mempengaruhi pembangunan pertanian selama jangka waktu tertentu. Sehingga dalam
mengambil keputusan, pemerintah harus benar-benar mempertimbangkan mana yang
lebih penting yang harus dilaksanakan.