Fungsi dan Sifat Asam Amino
Sifat –sifat asam amino:
- Bersifat amfoterik =
berperilaku sebagai asam dan mendonasikan proton pada basa kuat, atau
dapat juga berperilaku sebagai basa dan menerima proton dari asam kuat
- Dapat membentuk ion switter = membentuk ion positif maupun
ion negatif
- Memiliki titik isoelektrik = pH ketika asam amino berada
dalam bentuk dipolar dan tidak memiliki muatan bersih.
Asam amino berfungsi untuk meningkatkan kewaspadaan,
mengurangi kesalahan, dan memacu kegesitan pikiran.
Terdapat 20 asam amino yang terbagi menjadi dua kelompok,
asam amino non-enensial dan asam amino esensial. 12 jenis asam amino
non-enensial di produksi oleh tubuh. Sedangkan 8 sisanya, berupa asam amino
esensial yang harus didapatkan melalui makanan.
Fungsi Asam Amino
antra lain :
1. Penyusun protein,
termasuk enzim.
2. kerangka dasar
sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon, dan asam
nukleat)
3. pengikat logam
penting yang di perlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).
Asam amino di dapatkan dari sumber-sumber protein. Protein
adalah senyawa organik yang terdiri dari satu atau lebih asam amino. Protein
yang di dapatkan melalui makanan sehari-hari di urai dalam pencernaan dalam
bentuk asam amino.
Setiap sel hidup mengandung protein. Protein senyawa organik
essensial bagi mahluk hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan
otot hewan. Protein merupakan bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit,
tulang, otot, darah, hormon, enzim dan organ-organ dalam semuanya tersusun dari
protein.
Lisin merupakan asam amino penyusun protein yang dalam
pelarut air bersifat basa, juga seperti Histidin, Lisin tergolong esensial bagi
ternak. Bijibijian serelia terkenal miskin akan Lisin. Sebaliknya biji
polong-polongan kaya akan asam amino (Wiki, 2007). Menurut Sundari et al
(2004), Lisin merupakan asam amino esensial yang sangat berguna bagi tubuh.
Lisin adalah prekusor untuk biosintesis karnitin, sedangkan karnitin merangsang
proses β-oksidasi dari asam lemak rantai panjang yang terjadi di mitokondria.
Penambahan Lisin ke dalam pakan diharapkan dapat meningkatkan terbentuknya
karnitin, dengan demikian lemak tubuh yang mengalami β-oksidasi semakin
meningkat, sehingga mengakibatkan kadar lemak dan kolesterol daging rendah.
Rumus bangun Lisin (C6H14O2N2), adalah sebagai berikut: NH2 H2N CH2 CH2 CH2 CH2
CH COOH
Lisin dibuat dari oksidasi fermentasi glukosa dengan reaksi
enzymatik DL α amino δ caprolactam, untuk 100 g/l menjadi L Lysine HCL dalam
waktu 25 jam dengan hasil 99,8 mol produk per mol substrat (Widyani, 1999).