-->

Hubungan Fermentasi Susu dengan Penurunan Kolesterol

Hubungan produk fermentasi susu dengan penurunan kolesterol diketahui dari sejarah berikut.  Pada sebuah suku di selatan Kenya Afrika yaitu suku Masai terdapat kebiasaan setiap hari untuk mengkonsumsi  makanan berupa darah sapi dan daging. Selain itu mereka membuat susu fermentasi khas dari zebu, hewan sejenis banteng. Susu diperah langsung dari zebu ke dalam wadah kibuyu, sejenis labu, yang telah diasap.

Hubungan Fermentasi Susu dengan Penurunan Kolesterol

Fermentasi berlangsung di dalam wadah ini. Dominannya makanan  dari hewan  pada  pola  makan  suku  Masai  ini berarti  masukan  lemak jenuh  yang  tinggi.  Meski  demikian  kadar  kolesterol  mereka  tidak  tinggi  dan jarang     sekali      mereka             terkena penyakit          jantung.           Para     peneliti            menduga penyebabnya  adalah  karena  zat yang dihasilkan  dari kegiatan  bakteri probiotik dalam susu fermentasi. Jadi meski di satu sisi susu mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang dapat menaikkan kadar kolesterol darah, susu fermentasi berefek sebaliknya.  Baik yogurt, susu asidofilus,  dan susu bifidus mampu  menurunkan kolesterol darah. Kemampuan ini berasal dari zat faktor antikolesterol yang menghambat  kerja  enzim  pembentuk  kolesterol.  Yoghurt  mengandung  suatu faktor yang dapat menghambat  sintesa kolesterol,  sehingga  kolesterol  menurun dan mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis) penyebab penyakit jantung koroner.

Pengurangan  kolesterol  juga terjadi  karena  selama  pertumbuhan  bakteri menyerap sejumlah zat kolesterol ke dalam selnya. Penyerapan ini dapat terjadi di usus   kecil   dan   membantu   mengurangi   kolesterol   dalam   darah.   Kolesterol sebetulnya adalah nama zat yang diproduksi tubuh secara alami karena diperlukan untuk proses dalam sel. Malah tubuh menghasilkan kolesterol dalam jumlah jauh lebih  banyak  daripada  kolesterol  yang  kita  dapat  dari  makanan  hewani  tetapi kadar  kolesterol  dalam  darah  yang  terlalu  tinggi  akan  memicu  pengerasan pembuluh nadi dan penyakit jantung koroner.

Hasil penelitian terhadap sejumlah kasus wanita Barat di Perancis menunjukkan bahwa keju dan lemak susu meningkatkan risiko kanker payudara. Tapi konsumsi yogurt ternyata menurunkan risiko tersebut. Penelitian lain melaporkan  bahwa bakteri asam laktat dalam usus besar mampu  menyerap  zat mutagenik  dari makanan.  Berarti dengan meminum  yogurt secara teratur dapat membantu mencegah kanker usus. Ketika dioleskan langsung dengan sel tumor misalnya, yogurt, susu asidofilus, bifidus, atau susu Lb. casei dapat menghambat pertumbuhan tumor. Di samping itu zat tertentu yang diambil dari dari dinding sel bakteri bifidus dan Lb. bulgaricus juga memiliki efek antitumor dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap tumor.

Penelitian  pada  tikus  menunjukkan  bahwa  penggandaan  sel-sel  kanker pada tikus yang diberi makan yoghurt lebih terhambat daripada tikus percobaan tanpa  yoghurt.   Bakteri-bakteri   yang  berperan   dalam  fermentasi   susu  dapat mengubah zat-zat prekarsinogenik yang ada dalam saluran pencernaan, sehingga dapat menghambat terjadinya kanker.


Asidofilus adalah salah satu spesies bakteri probiotik yang paling banyak diteliti  dan kini  sering  ditambahkan  untuk  melengkapi  bakteri  yogurt.  DDS-1, salah satu galur asidofilus yang dikembangkan oleh Prof. K. M. Shahani, mampu menghasilkan  antibiotika  alami  yang ampuh  memerangi  beberapa  jenis bakteri penyebab  penyakit.  Namun,  ada pula galur asidofilus  yang tidak menghasilkan antibiotika sama sekali.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel