Ciri - Ciri Pohon Beringin Serta Morfologinya
Materi Tentang Ciri - Ciri Pohon Beringin Serta Morfologinya PDF PPT DOC - Kali ini AkhmadShare.Com akan berbagi file materi pembelajaran yang bisa kamu download gratis disini sebagai literartur bahan belajar atau mengerjakan tugas dari guru disekolah, dosen dikampus, ataupun instansi. Semoga kamu terbantu dan bermanfaat ya.
Berikut dibawah ini file materi tentang Pohon Beringin sebagai acuan bahan literatur/materi pelajaran/tugas/makalah/skripsi/jurnal/tesis di sekolah, kampus, ataupun instansi:
Tersedia 5 File PDF PPT DOC Tentang Pohon Beringin
- Deskripsi Pohon Beringin [PDF]
- Potensi Bioaktif Akar Gantung Pohon Beringin (Ficus benjamina L) [PDF]
- Buah Semu - Pohon Beringin [PPT]
- Buah (Bunga) Beringin - Slide Ke 29 [PPT]
- Makna Pohon Beringin Bagi Bangsa [DOC]
Cara Download: Klik Judul file yang ingin download diatas >> Klik Get Link >> Klik Go to Link >> Selesai, saran kalau kamu menggunakan HP, gunakanlah Chrome/UC Browser.
Artikel Tentang Ciri - Ciri Pohon Beringin Serta Morfologinya
Pohon besar, diameter batang bisa mencapai 2 m lebih, tinggi
bisa mencapai 25 m.
1. Batang tegak bulat
2. Permukaan kasar
3. Coklat kehitaman
4. Keluar akar
menggantung dari batang
5. Daun tunggal,
lonjong, hijau, panjang 3 - 6 cm, tepi rata, letak bersilang berhadapan
6. Bunga tunggal,
keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk corong, kuning kehijauan. Buah buni,
bulat kecil, panjang 0.5 - 1 cm
7. Perbanyaan dengan
biji.
8. Memiliki akar
gantung untuk menyerap udara.
9. Daunnya banyak
untuk memperbanyak fotosintesis.
Morfologi Akar &
Batang Pohon Beringin
Tanaman beringin adalah tanaman jenis pohon, berakar
tunggang, dan bisa tumbuh tinggi menjulang hingga ketinggian kira-kira 20 – 25
cm. Batang beringin berbentuk bulat dan tegak, permukaannya kasar,
percabangannya simpodial dan berwarna cokelat kehitaman. Keunikan dari pohon
beringin adalah, pada bagian batang akan tumbuh akar gantung yang berwarna
kecokelatan yang berfungsi untuk respirasi.
Akar ini tumbuh menggantung dari batang ke arah tanah, dan ketika akar
sudah masuk ke dalam tanah, akar ini akan berfungsi untuk menyerap air dan
nutrisi.
Morfologi Daun Pohon
Beringin
Daun beringin berbentuk jorong (ovalis), dengan pangkal daun
berbentuk tumpul dan bagian tepi daun yang merata dan halus. Pertemuan kedua
sisi tepi daun beringin lebih tinggi/panjang sehingga ujung daun terlihat
sempit, panjang dan runcing. Daging daun beringin bersifat perkamen, yaitu
tipis tetapi cukup kaku. Susunan pertulangan daun beringin yaitu menyirip
dengan tulang paling besar atau ibu tulang berada di tengah, lalu ibu tulang kemudian
membentuk tulang-tulang cabang. Warna daun beringin ini hijau tua.
Morfologi Bunga
Beringin
Bunga pohon beringin adalah bunga tunggal dan muncul di
ketiak daun. Bentuk tangkai bunga beringin yaitu silindris dan kelopaknya
berbentuk menyerupai corong dan berwarna hijau. Benang sari dan putiknya halus
dan berwarna kuning. Bentuk mahkota bunga bulat, halus dan berwarna kuning
kehijauan.
Buah tanaman beringin adalah buah buni, berbentuk bulat
dengan ukuran panjang kira-kira 0,5 – 1 cm. Ketika masih muda, buah beringin
berwarna hijau lalu berubah menjadi merah setelah tua. Bijinya berbentuk bulat,
keras dan berwarna putih.
Pohon beringin memiliki ciri khas berupa akar gantung yang
menjulur dari atas ke bawah dalam jumlah banyak, sehingga tampak seperti
garis-garis vertikal yang menopang pohon tersebut (Hemmer et al. 2004). Akar
gantung yang berasal dari cabang pohon beringin ini bervariasi diameternya
menjuntai menutupi batang utama. Akar gantung yang semula berdiameter kecil ini
tumbuh berkembang menjadi besar menutupi batang utama. Akar yang berada paling
dekat dengan batang utama berdiameter lebih besar dibandingkan dengan akar
gantung yang tumbuh kemudian dan terletak jauh dari batang utama (Boer &
Sosef 1998). Akar gantung yang besar dan terletak dekat
batang utama ini
kadang menempel dan menyatu
dengan batang utama, sehingga dalam pertumbuhannya menyatu dengan batang utama,
sehingga batang utama pohon beringin tampak tidak beraturan.
Artikel terkait dengan "Pohon Beringin":
Artikel terkait dengan "Pohon Beringin":
- Deskripsi dan Klasifikasi Pohon Beringin
- Pengertian Pohon Beringin Menurut Para Ahli
- Jenis dan Varietas Pohon Beringin Yang Populer
- Manfaat, Fungsi, dan Khasiat Pohon Beringin [Lengkap]
- Inilah Filosofi Pohon Beringin
- Asal Usul Pohon Beringin (Ficus benjamina Linn)
- Perlakuan Herbarium Beringin (Ficus benjamina L.)
Ficus benjamina banyak tumbuh tersebar di ber- bagai lokasi
di Indonesia baik di tempat umum mau- pun milik pribadi. Masyarakat beranggapan
pohon beringin merupakan pohon yang sakral, sehingga pohon beringin jarang
ditebang untuk dimanfaatkan kayunya. Pohon beringin yang tua dan tumbang di
daerah pedesaan pada umumnya hanya dimanfaat- kan sebagai kayu bakar, namun
pohon beringin yang tumbang di sekitar wilayah perkotaan dibiarkan mem-
busuk tanpa manfaat.
Pohon beringin yang tumbang tidak dimanfaatkan karena selain menghindari penggunaan pohon yang dianggap sakral, pohon beringin juga memiliki bentuk batang utama tidak teratur dengan adanya akar gantung.
Berbeda dengan jenis pohon Ficus lain dalam satu famili seperti Ficus callosa dan variegata yang me- miliki batang soliter dan silindris tanpa adanya kehadiran akar gantung, kayunya telah dimanfaatkan masyarakat menjadi berbagai produk seperti rangka gambar (picture frame), moulding, dan fancy plywood (Boer & Sosef 1998). Selain itu, keterbatasan infor- masi mengenai karakteristik dasar kayu beringin beserta komponen akar gantungnya dapat menjadi faktor pembatas lain dalam upaya pemanfaatan kayu beringin.
Pohon beringin yang tumbang tidak dimanfaatkan karena selain menghindari penggunaan pohon yang dianggap sakral, pohon beringin juga memiliki bentuk batang utama tidak teratur dengan adanya akar gantung.
Berbeda dengan jenis pohon Ficus lain dalam satu famili seperti Ficus callosa dan variegata yang me- miliki batang soliter dan silindris tanpa adanya kehadiran akar gantung, kayunya telah dimanfaatkan masyarakat menjadi berbagai produk seperti rangka gambar (picture frame), moulding, dan fancy plywood (Boer & Sosef 1998). Selain itu, keterbatasan infor- masi mengenai karakteristik dasar kayu beringin beserta komponen akar gantungnya dapat menjadi faktor pembatas lain dalam upaya pemanfaatan kayu beringin.