Pengertian Wacana Menurut Para Ahli
Wacana adalah satuan bahasa terlengkap, dalam hierarki
gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana ini
direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seri ensiklopedia,
dan sebagainya), paragraf atau kata yang membawa amanat yang lengkap. Wacana
adalah kata yang sering dipakai masyarakat dewasa ini. Banyak pengertian yang
merangkai kata wacana ini. Dalam lapangan sosiologi, wacana menunjuk terutama
dalam hubungan konteks sosial dari pemakaian bahasa. Dalam pengertian
linguistik, wacana adalah unit bahasa yang lebih besar daripada kalimat.
Sedangkan menurut Michael Foucault (1972), wacana; kadang kala sebagai bidang
dari semua pernyataan (statement), kadang kala sebagai sebuah individualisasi
kelompok pernyataan, dan kadang kala sebagai praktik regulatif yang dilihat
dari sejumlah pernyataan.
Menurut Eriyanto (Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks
Media), Analisis Wacana dalam studi linguistik merupakan reaksi dari bentuk
linguistik formal (yang lebih memperhatikan pada unit kata, frase, atau kalimat
semata tanpa melihat keterkaitan di antara unsur tersebut). Analisis wacana
adalah kebalikan dari linguistik formal, karena memusatkan perhatian pada level
di atas kalimat, seperti hubungan gramatikal yang terbentuk pada level yang
lebih besar dari kalimat.
Batasan Wacana
Wacana mencakup keempat tujuan penggunaan bahasa, yaitu:
1. eksperesi diri
2. eksposisi
3. sastra
4. persuasi
Dalam pengertian luas, wacana adalah rentangan ujaran yang
bersikenambungan. Wacana juag merupakan organisasi bahasa diatas kalima atau
diatas klausa. Analisis wacana adalah telaah mengenai aneka fungsi bahasa.
Stuktur Wacana
Elemen-elemen wacana adalah unsur-unsur pembentuk teks
wacana. Elemen-elemen itu tertata secara sistematis dan hierarkis. Berdasarkan
nilai informasinya ada elemen inti dan elemen luar inti. Elemen inti adalah
elemen yang berisi informasi utama, informasi yang paling penting. Elemen luar
inti adalah elemen yang berisi informasi tambahan, informasi yang tidak
sepenting informasi utama. Berdasarkan sifat kehadirannya, elemen wacana
terbagi menjadi dua kategori, yakni elemen wajib dan elemen manasuka. Elemen
wajib bersifat wajib hadir, sedangkan elemen manasuka bersifat boleh hadir dan
boleh juga tidak hadir bergantung pada kebutuhan komunikasi.
Ada berbagai relasi antarelemen dalam wacana. Relasi
koordinatif adalah relasi antarelemen yang memiliki kedudukan setara. Relasi
subordinatif adalah relasi antarelemen yang kedudukannya tidak setara. Dalam
relasi subordinatif itu terdapat atasan dan elemen bawahan. Relasi atribut
adalah relasi antara elemen inti dengan atribut. Relasi atribut berkaitan
dengan relasi subordinatif karena relasi atribut juga berarti relasi antara
elemen atasan dengan elemen bawahan. Relasi komplementatif adalah relasi
antarelemen yang bersifat saling melengkapi. Dalam relasi itu, masing-masing
elemen memiliki kedudukan yang otonom dalam membentuk teks. Dalam jenis ini
tidak ada elemen atasan dan bawahan.
Struktur wacana adalah bangun konstruksi wacana, yakni
organisasi elemen-elemen wacana dalam membentuk wacana. Struktur wacana dapat
diperikan berdasarkan peringkat keutamaan atau pentingnya informasi dan pola
pertukaran. Berdasarkan peringkat keutamaan informasi ada wacana yang mengikuti
pola segitiga tegak dan ada wacana yang mengikuti pola segitiga terbalik.
Berdasarkan mekanisme pertukaran dapat dikemukakan pola-pola pertukaran
berikut: (1) P-S, (2) T-J, (3) P-T, (4) T-T, (5) Pr-S, dan (6) Pr-T.
Organisasi Wacana
Istilah Organizational Discourse berkonotasi berbagai
perspektif yang diambil dari berbagai disiplin ilmu di mana fokus utama adalah
peran bahasa dalam pengaturan organisasi (Grant, Hardy, Oswick, dan Putnam,
2004). "Wacana" dalam konteks ini termasuk bukan hanya
"bagaimana kita bicara tentang hal-hal di sekitar sini", tetapi
setiap bentuk komunikasi berbasis bahasa. Sebagai contoh, percakapan, narasi
resmi, cerita, obrolan kantor, dokumen, dan plak di dinding. Mereka dapat
terjadi pada tingkat mikro lebih, seperti interaksi interpersonal atau kelompok
kecil, atau pada tingkat makro lebih seperti dokumen kebijakan, rencana strategis,
dan posisi ruang rapat. Wacana dari masa lalu juga dapat membentuk perilaku
sekarang dan masa depan dalam bentuk kepercayaan masyarakat dibentuk, teori,
dan cerita tentang hal-hal. Misalnya, "narasi" Newton tentang alam
semesta mekanis masih membentuk cara banyak manajer berpikir tentang organisasi
dan perubahan..
Meskipun pendekatan untuk Organisasi Wacana dalam komunitas
ilmiah mencakup berbagai orientasi, bagian signifikan dari lapangan merangkul
salah satu atau kedua konstruksionis sosial dan perspektif kritis. Kami percaya
dua perspektif, khususnya, berhubungan dengan asumsi utama yang mendasari
praktik OD banyak tepi terkemuka. Khususnya, mereka alamat bagaimana bahasa,
cerita, percakapan, teks dan sebagainya mempengaruhi perilaku organisasi dan
bentuk pola pikir anggota organisasi '. Mereka juga menarik perhatian pada
proses yang membangun makna sosial bersama dan kesepakatan dalam organisasi
sementara menyatakan bahwa tidak ada realitas, independen objektif. Sebaliknya,
ada beberapa realitas sosial yang menawarkan pemahaman alternatif fenomena
organisasi. Akhirnya, mereka menekankan bagaimana kekuasaan dan proses politik
yang digunakan untuk membangun baru "realitas" atau disukai
pemandangan dunia, sehingga menguntungkan kepentingan dan kepercayaan dari
beberapa anggota organisasi lebih dari orang lain.