Perbedaan Ayat Muhkam dan Mutasyabih Beserta Contohnya
Ilmu muhkam wal Mutasyabih di latar belakangi oleh adanya
perbedaan pendapaulamatentang adanya hubungan suatu ayat atau surat yang lain.
Sementara yang lain mengatakan bahwa didalam Al-Qur’an ada ayat atau surat yang
tidak berhubungan, di sebabkan pendapat ini, maka suatu ilmu yang mempelajari
ayat atau surat Al-Qur’an cukup penting kedududkannya.
6 File (PDF, PPT,DOC) Tentang Ayat Muhkam dan Mutasyabih Yang Bisa Anda Download:
- Ayat Muhkamat dan Ayat Mutasyabihat [PDF]
- Ayat-Ayat Muhkamat dan Mutasyabihat [PDF]
- Muhkam dan Mutasyabih [PDF]
- Muhkam dan Mutasyabih [PPT]
- Definisi Al-Muhkam dan Mutasyabi [DOC]
- Muham dan Mutasyabih [DOC]
Cara Download: Klik Judul file yang ingin download diatas >> Klik Get Link >> Klik Go to Link >> Selesai, saran kalau kamu menggunakan HP, gunakanlah Chrome/UC Browser.
Perbedaan ayat muhkam dan mutasyabih, adalah:
1. Al-Muhkam,
Muhkam berasal dari kata Ihkam yang bearti kekukuhan,
kesempurnaan, keseksamaan, dan pencegahan. Sedangkan secara terminology muhkam
berarti ayat-ayat yang jelas maknanya, dan tidak memerlukan keterangan dari
ayat-ayat lain. Contoh surat Al- Baqarah
ayat 83 :
Artimya : “dan ketika kami mengambil janji dari anak-anak
Israel : tidak akan menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikan kepada
Ibu,Bapak dan kerabat dekat dan anak-anak-piatu dan orang- oarng miskin, dan
ucapkanlah kata yang baik kepada manusia, dan kerjakanlah sembahyang dan
bayarlah zakat, kemudian itu kamu berpaling kecuali sebagian kecil dari padamu
dan kamu tidak mengambil perduli”
2. Al-Mutasyabih
Kata mutasyabih berasal dari kata tasyabuh yang secara
bahasa berarti keserupaan dan kesamaan yang biasanya membawa kepada kesamaran
antara dua hal. Tasyahabad Isttabaha berarti dua hal yang masing-masing
menyerupai yang lainnya. Sedangkan secara terminology Al Mutasyabih berarti
ayat-ayat yang belum jelasmaksudnya, dan mempunyai banyak kemungkinan
takwilnya, atau maknanya yang tersembunyi, dan memerlukan keterangan tertentu,
atau Allah yang mengetahuinya. Contoh
surat Thoha ayat 5 :
Artinya : “( Allah ) yang maha pemurah, yang bersemayam
diatas ‘Arasy”. Secara istilah, para Ulama berbeda pendapat dalam
merumuskanMuhkam dan Mutasyabih. Al- Suyuti telah mengemukakan 18 definisi atau
tempat yang diberikan Ulama. Al-Zarqani mengemukakan 11 definisi yang sebagian
dikuip dari Al-Suyuti.
Diantara defenisi yang dikemukakan Al-Zakqarni, sumber perbedaan pendapat dalam muhkam dan
mutasyabih adalah :
1. Pendapat Al-Alusi kepada pemimpin-pemimpin mazhab Hanafi.
- Muhkam ialah ayat yang jelas maksudnya lagi nyata yang
tidak mengandung kemungkinan nasakh.
- Mutasyabih ialah ayat yang tersembunyi ( maknanya ), tidak
diketahui maknanya baik secra akil maupun naqli, dan inilah ayat-ayat yang
hanya Allah yang mengetauhinya , seperti datangnya kiamat , huruf-huruf yang
terputus-putus di awal-awal surat.
2. Pendapat dibangsakan kepada ahli sunah sebagai pendapat
yang terpilih dikalangan mereka.
- Muhkam ialah ayta yang diketahui maksudnya, baik secara
nyata maupun Takwil.
- Mutasyabih ialah ayat yang hanya Allah lah yang mengetahui
maksudnya, seperti datangnya hari kiamat, kelurnya Dajjal, huruf-huruf yang
terputus-putus di awal-awal surat.
3. Pendapat dibangsakan kepada Ibnu Abbas dan kebanyakan
ahli fikih mengikutinya.
- Muhkam ialah ayat yang tidak mengandung kecuali satu
kemungkinan makna Takwil.
- Mutasyabih ialah ayat yang mengandung banyak Takwil.
4. Pendapat ini diceritakan dari Imam Ahmad ra.
- Muhkam ialah ayat yang tidak berdiri sendiri dan tidak
memerlukan keterangan.
- Mutasyabih ialah ayat yang tidak berdiri sendiri tetapi
memerlukan keterangan.
5. Pendapat ini dibangsakan kepada Imam Al-Haramain.
- Muhkam ialah ayat yang seksama susunan dan urutannya.
- Mutasyabih ialah ayat yang seharusnya tidak terjangkau
dari segi bahasa kecuali bila ada bersamanya indikasi / melalui konteksi.
6. Pendapat Al-Thibi.
- Muhkam ialah ayat yang jelas maknya dan tidak masuk
kepadanya isykal ( kepelikan ).
- Mutasyabih ialah lawannya.
7. Pendapat dibangsakan kepada Imam Al-Razi dan banyak
peneliti yang memilih.
- Muhkam ialah ayat yang ditujukan makna kuat, yaitu lafal
Al-Qur’an nas dan lafal zahir sunah.
- Mutasyabih ialah ayat yang ditunjukkan maknanya tidak kuat
yaitu lafal mujmal, muawwal, dan musykil.