Kumpulan Makalah Pertumbuhan Kacang Hijau [Paling Lengkap]
MAKALAH LAPORAN PERTUMBUHAN KACANG HIJAU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik . komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain : udara, gas, angina, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Atas dasar keingintahuan kami melakukan penelitihan ini untuk membuktikan apakah kacang hijau dapat tumbuh terhadap intensitas cahaya dan apakah kacang hijau tanpa air. Maka dari itu kami melakukan eksperimen ini untuk membuktikan kebenaran dari pernyataan di atas.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pertumbuhan dan perkembangan itu?
1.2.2 Bagaimana tahapan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?
1.2.3 Apa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?
1.2.4 Apa yang dimaksud dengan kacang hijau itu?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan kami melakukan penelitihan ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Kami ingin mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau
1.3.2 Kami ingin mengetahui dan mengkaji masalah pengaruh cahaya matahariterhadap tanaman kacang hijau.
1.3.3 Kami ingin mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan tanamankacang hijau.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari pecobaan ini adalah supaya kita mengetahui betapa pentingnya pengaruh cahaya matahari bagi makhluk hidup, tak terkecuali terhadap pertumbuhan tanaman.
1.5 Hipotesis
HI : intensitas cahaya berpengaruh terhadap pertumbuahan kacang hijau
HO :intensitas cahaya tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
Perkembangan dan pertumbuhan merupakan hal yang berbeda pada semua makhluk, termasuk tanaman. Perkembangan merupakan sesuatu proses pendewasaan di mana hal ini tidak dapat diukur (perkembangan kualitatif). Pada sel-sel, sel berkembang sesuai spesialisasi mereka masing-masing (berkembang dan terstruktur sesuai fungsi masing-masing). Berbeda dengan itu, pertumbuhan merupakan sesuatu yang dapat di ukur seperti tinggi, panjang, lebar, dll (kuantitatif). Pertumbuhan merupakan sesuatu yang irreversible atau tidak dapat dibalik maupun ulang. Pada sel, hal ini dapat dilihat pada pembesaran sel (mitosis).
Pada sel yang berkembang akan terjadi 3 dalam tahap, yaitu pembelahan sel (cleavage), morfogenesis, dan diferensiasi sel. Pembelahan sel merupakan tahap duplikasi sel menjadi banyak dan menjadi salah satu faktor utama perkembangan. Perkembangan oleh pembelahan sel dimulai sejak zigot (pada manusia) menjadi jaringan embrional hingga menjadi manusia, sedangkan pada tumbuhan, dimulai dari zigot pada bakal biji menjadi kotiledon, akar, dll. Morfogenesis merupakan perkembangan bentuk, seperti biji berkecambah, akar menjadi sistem akar, dan tunas menjadi tunas tumbuhan. Differensiasi sel merukapan proses di mana sel dijadikan memiliki fungsi-fungsi biokimia dan morfologi khusus, seperti embrio yang berkembang dan memiliki struktur dan fungsi khusus saat dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tumbuhan dibagi menjadi perkembangan bakal biji & bakal buah, perkecambahan, dan pertumbuhan.
2.2 Tahapan Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan
1.Tahap Awal Pertumbuhan
Pertumbuhan pada biji telah dimulai pada saat proses fisika, kimia, dan biologi mulai berlangsung. Mula-mula terjadi proses fisika saat biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai biji ukurannya bertambah dan menjadi lunak. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahanberlangsung yang dipakai untuk berkecambah.
2. Perkecambahan
Perkecambahan adalah munculnya plantula (tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Pada perkembangan embrio saat berkecambah, bagian plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang, sedangkan radikula menjadi akar. Tipe perkecambahan ada dua macam, tipe itu sebagai berikut.
Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal), Tipe ini terjadi, jika plumula muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tetap berada di dalam tanah. Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal) Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah.
Makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh dari cadangan makanan karena belum terbentuknya klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil makanan diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan monokotil diperoleh dari endosperm.
3. Pertumbuhan Primer
Setelah fase perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga sistem jaringan meristem primer yang terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan membentuk akar, batang, dan daun. Tiga sistem jaringan primer yang terbentuk sebagai berikut.
Protoderm, yaitu lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis.
Meristem dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar di antara style dan epidermis.
Prokambium, yaitu lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xilem.
Pertumbuhan primer pada akar
Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya membentuk sistem perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat daerah pertumbuhan sebagai berikut.
a.Tudung akar (kaliptra)
Tudung akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan fisik ujung akar terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu memudahkan akar menembus tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi cairan polisakarida. Perbedaan antara tudung akar dikotil dan monokotil sebagai berikut :
Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang jelas dan tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.
Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas atau nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen. Sel-sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung yang disebut kolumela.
b. Meristem
Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan pembelahan secara mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh sel-sel me-ristem primer dari perkembangan sel-sel meristem apikal.
c. Daerah pemanjangan sel
Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil pembelahan meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas pertumbuhan dan perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel di daerah ini menjadi lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu daya tekan akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.
d. Daerah diferensiasi
Pada daerah ini, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok se-suai dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur, kemudian akan memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.
Pertumbuhan Primer pada Batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah pertumbuhan (titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Meristem apikal pada batang dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat pendek karena jarak internodus (antarruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.
4. Pertumbuhan Sekunder
Setelah meristem primer membentuk jaringan permanen, kemudian meristem sekunder mengalami pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada tumbuhan dikotil, yaitu pembentukan kambium yang terbentuk dari parenkim atau kolenkim.
Jika sel kambium membelah ke arah luar, akan membentuk sel floem, sebaliknya jika sel kambium membelah ke arah dalam akan membentuk xilem. Xilem dan floem yang terbentuk dari aktivitas kambium disebut xylem sekunder dan floem sekunder. Pertumbuhan xilem dan floem tersebut menyebabkan batang bertambah besar dan terbentuk lingkaran tahun yang dipengaruhi oleh aktivitas pada musim kemarau dan musim penghujan.
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam lingkungannya. Pengaruh ini dapat datang dari luar maupun dalam tanaman yang mengalami pertumbuhan itu sendiri.
Ø Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar dapat dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, air, kelembapan, dan cahaya.Makanan merupakan sumber energi serta materi untuk menghasilakan berbagai komponen sel. Tanaman membutuhkan 9 makroelemen (unsur mineral) atau bahan organik, yaitu: karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalsium, kalium, dan magnesium.
Jika tanaman tidak mendapat unsur-unsur tersebut sesuai keperluan, pertumbuhan tanaman dapat terganggu dan bahkan tanaman dapat mati.
Air merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan tanaman. Air sering digunakan untuk fotosintesis, menjaga kelembapan, serta mengaktifkan enzim agar terjadi reaksi enzimatik.
Kelembapan juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanah serta udara yang lembab sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini disebabkan oleh banyaknya air yang dapat diserap serta pengurangan penguapan.
Cahaya dapat menghambat pertumbuhan, tetapi merupakan hal yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Cahaya jika terkena pada batang tumbuhan dapat mengurangi auksin, tetapi cahaya juga merangsang pembungaan pada tanaman tertentu. Salah satu hormone yang dipengaruhi oleh cahaya adalah hormon fitokrom. Hormon fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip dengan fikosianin. Tumbuhan dibedakan menjadi 3 jenis menurut fotoperiodismenya:
1. Tumbuhan hari pendek, contohnya aster, krisan, dan dahlia.
2. Tumbuhan hari panjang, contohnya bayam, kentang, dan gandum.
3. Tumbuhan hari netral, contohnya mawar, bunga matahari, dan kapas.
Ø Faktor Dalam (Internal)
Farktor internal merupakan pengaruh yang terjadi dari dalam tanaman. Pengaruh ini dapat berupa genetik maupun fisiologis. Pengaruh oleh gen sudah sangat jelas dalam tanaman. Sebuah tanaman akan bertumbuh sesuai dengan gen dari dalam dirinya yang diturunkan oleh induk tanaman tersebut (faktor hereditas). Berbeda dengan itu, faktro fisiologis meliputi enzim (sebagai biokatalisator untuk mempercepat reaksi metabolisme), vitamin, dan hormon.
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman ada beberapa dan dibagi menjadi 2 kelompok, yang memicu pertumbuhan serta yang menghambat pertumbuhan.
Pemicu Pertumbuhan
Hormon yang dapat memicu pertumbuhan terdiri dari auksin, giberelin, kalin, dan sitokinin.
Hormon auksin berperan dalam pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel. Selain itu pada buah tanpa biji (partenokarpi), hormone ini berpengaruh dalam pengguguran daun peran dalam dominansi apical. Proses ini disebut sebagai absisi.
Hormon giberilin memiliki peran dalam perkecambahan dan perkembangan embrio. Giberilin juga membantu pembentukan biji dan buah. Hal penting lainnya mengenai hormone ini ialah hormone ini bersinergis (bekerja sama) dengan auksin.
Hormon etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Akan tetapi, jika jumlah etilen melebihi jumlah hormone auksin dan giberilin, penghambatan terhadappembentukan organ tumbuhan justru terjadi. Hal unik dari etilen adalah, jika hormone ini bekerja sama dengan auksin, dapat mempercepat pembentukan bunga.
Hormon sitokinin berperan dalam sitokinesis. Beberapa fungsi dari sitokinin adalah:
F Merangsang bentuk akar serta cabang dan batang serta cabang-cabangnya juga.
F Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.
F Berperan dalam perbesaran daun muda.
F Mengatur pembentukan bunga dan buah.
F Penghambat penuaan tanaman. Hal ini dilakukan dengan cara merangsang proses transportasi garam-garam mineral dan asam amino ke daun.
Penghambat Pertumbuhan
Hormon penghambat pertumbuhan terdiri dari asam absisat, kalin, asam traumalin, dan gas etilen.
Asam absisat merupakan inhibitor yang adalah antagonis dengan auksin dan giberelin. Asam Absisat juga berperan dalam penuaan tanaman.
Hormon kalin dapat menghambat dalam organogenesis. Hormon ini juga dibagi menjadi 4 sesuai hambatan yang dilakukan:
F § Rizokalin: pembentukan akar.
F § Kaulokalin: pembentukan batang.
F § Filokalin: pembentukan daun.
F § Antokalin: pembentukan bunga.
Asam traumalin dapat menghambat regenerasi sel dalam tanaman. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik dan dapat mati.
2.4 Kacang hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Kacang hijau memiliki nama latin Vigna radiata dan termasuk ke dalam famili Fabaceae. Kacang hijau masih bersaudara dengan kacang panjang, kacang polong dan kacang kedelai. Di Indonesia, kacang hijau biasa dikonsumsi dan diolah menjadi bubur. Makanya dikenal dengan nama bubur kacang ijo, yang isinya merupakan campuran antara kacang hijau, santan dan gula serta beras ketan hitam.
Kacang hijau memiliki kandungan nutrisi yang luar biasa. Bahkan dikenal sebagai makanannya para tentara agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi, fisiknya kuat dan otaknya cerdas. Oke berikut ini merupakan penjelasan mengenai kandungan nutrisi dan manfaat kacang hijau untuk kesehatan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam laporan ini kami melaporkan suatu eksperimen yang berjenis “METODE PENELITIAN”
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : Di rumah
Waktu : Dari tanggal 14-20 September 2015
3.3 Variabel
Variabel Bebas : intensitas cahaya
Variabel Tak Bebas : biji, media, wadah, pemberian air pada botol A dan C
Variabel Terikat : hasil dari pertumbuhan kacang hijau
3.4 Alat dan Bahan
1. Botol 4 buah
2. Kacang hijau 40 biji
3. Kapas kering
4. Spidol
5. Kertas
3.5 Cara Kerja
1. Siapkan 4 Buah Botol Dan Diberi Tanda Huruf A,B,C,dan D
2. Membasahi Kapas dan Diletakkan pada Botol A dan C , Memasukkan kapas kering ke dalam botol B,dan D (memperhatikan : jumlah kapas dan air di buat sama )
3. Meletakkan 10 biji kacang hijau , Menyebarkan pada masing-masing kapas dalam tabel
4. Meletakkan botol A dan B di tempat terang , Meletakkan botol C dan D di tempat yang gelap
5. Mengamati setiap hasil perubahan yang terjadi selama 5 hari! mencatat hasil pengamatan
3.6 Cara Pengambilan Data
Cara pengambilan data dalam metode penelitian yang kami lakukan dengan cara mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada pertumbuhan kacang hijau atau peningkatan pertumbuhan kacang hijau di setiap harinya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Analisa data
1. Pada hari pertama botol A tumbuh 2 kecambah, pada hari kedua tumbuh 2 kecambah, pada hari ketiga tumbuh 5 kecambah, pada hari keempat tumbuh 1 kecambah dan pada hari kelima semuatumbuhdanjumlahnyamenjadi 10 kecambah
2. Pada hari pertama samapai hari kelima botol B tidak tumbuh sama sekali.
3. Pada hari pertama botol C tumbuh 1 kecambah, pada hari kedua tumbuh 2 kecambah, pada hari ketiga tumbuh 1 kecambah, pada hari keempat tumbuh 3 kecambah dan pada hari kelima tumbuh 3 kecambah. semua tumbuh dan jumlahnya menjadi 10 kecambah.
4. Pada hari pertama samapai hari kelima botol D tidak tumbuh sama sekali.
4.3 Pembahasan
Tanaman kacang hijau yang ditaruh di kegelapan pertumbuhannya lebih cepat dan tinggi dari pada tanaman yang terkena banyak sinar natahari maupun di tempat yang redup karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh.
Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu juga dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta berwarna hijau kekuning-kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak mendapat sinar matahari sama sekali sehingga tanaman tidak mampu menghasilkan karbohidrat untuk pembentukkan klorofil.
Tanaman ini juga memiliki kadar air yang berlebih akibat tidak terkena sinar matahari. Dan karena tidak mendapatkan sinar matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di tempat redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar karena mendapatkan cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua. Pertumbuhannya berjalan normal ke atas. Hormon auksin pada tanaman ini berjalan dengan normal yang mengakibatkan tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup sinar matahari untuk pembentukan klorofil dari karboidrat.
Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan tanaman ini sangat terhambat. Tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna daunnya nampak berwarna hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan hormon auksin terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil / pendek.
Dengan demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Dan tumbuhan yang tidak di beri air tidak tumbuh.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tanaman kacang hijau yang ditaruh di kegelapan pertumbuhannya lebih cepat dan tinggi dari pada tanaman yang terkena banyak sinar natahari
Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu juga dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta berwarna hijau kekuning-kuningan dan agak pucat.
Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di tempat redup pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar karena mendapatkan cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua. Pertumbuhannya berjalan normal ke atas. Dengan demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Dan tumbuhan yang tidak di beri air tidak tumbuh.
5.2 Saran
Pertumbuhan kacang hijau juga bisa tumbuh dalam kegelapan maupun dalam keadaan terang. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu kami mohon bagi pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami untuk memperbaiki laporan ini dengan sebaik-baiknya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan ini selanjutnya.
MAKALAH PENGARUH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI KACANG HIJAU TERHADAP CAHAYA
Kelompok : 2
Disusun Oleh :
Ø Muhammad Aqli
Ø Hayyu Wardani
Ø Nadia Inayah
Ø Noorkhaliza
Ø Paridah
Ø Selvia Gardena R.P
Kelas : XI IPA 2
Guru Pembimbing : Nurul Dwiyanti, S.Pd
KEMENTERIAN AGAMA HSS
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KANDANGAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan kepada kami untuk dapat mengerjakan tugas mata pelajaran BAHASA INDONESIA yang berjudul MAKALAH PENGARUH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI KACANG HIJAU TERHADAP CAHAYA.
Makalah ini dibuat untuk mengetahui dan membedakan pertumbuhan dan perkembangan pada biji kacang hijau melalui hasil penelitian yang telah dilakukan.
Makalah ini kami susun tidak mudah seperti membalik telapak tangan banyak tantangan yang kami temukan. Namun dengan usaha, kemauan, kerja keras dan atas kehendak-NYA kam dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan banyak informasi, pengetahuan dan wawasan yang lebih luas kepada kita semua, kami tahu bahwa makalah ini mempunyai kelebihan dan kekurangan maka dari itu kami mohon kritik dan saran yang membangun. Terima kasih …..
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ciri sebuah makhluk hidup salah satunya adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda. Namun, proses pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan.
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun, efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek dari pada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan Etiolasi. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh. Prodoksi auksin akan terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan itulah dilakukan percobaan, yaitu dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada tanaman kacang hijau.
B. TUJUAN PENELIAN
Untuk membandingkan pertumbuhan batang kacang hijau di dua tempat berbeda (tempat terang dan tepat gelap).
C. MANFAAT PENELITIAN
Mengetahui efek dari sinar matahari terhadap pertumbuhan tanaman, baik efek positif maupun negatif.
D. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kecepatan pertumbuhan batang kacang hijau pada tempat yang berbeda intensitas cahayanya ?
E. HIPOTESIS
Setelah melakukan penelitian tentang pertumbuhan batang kacau hijau, ternyata pencahayaan sangat mempengaruhi pertumbuhan batang kacang hijau. Pada tempat yang terang pertumbuhan batang kacang hijau cendurung mengalami perlambatan dibandingkan pada tempat yang gelap.
BAB II
TELAAH KEPUSTAKAAN
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan adalah proses perubahan biologis yang terjadi di dalam organisme yang merupakan pertambahan ukuran (volume, masa dan tinggi) yang bersifat irreversiabel (tidak dapat kembali ke keadaan semula) dab bersifat kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan dan bersifat kualitatif. Semakin dewasa organ yang dimiliki semakin lengkap. Terbentu
knya organ reproduksi merupakan salah satu indikator terjadi perkembangan pada tumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
ü FAKTOR EKSTERNAL :
· SUHU
Keberadaan suhu erat hubungannya dengan kerja enzim. Jika suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah, enzim akan rusak.
· MAKANAN
Makanan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya karbon dioksida dan air, tetapi juga unsur-unsur lainnya.
· AIR
Air berfungsi antara lain untuk fotosentesis, menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan biji. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati.
· CAHAYA
Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyaknya cahaya yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormon pertumbuhan).
· KELEMBAPAN
Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai pertumbuhan. Tanah dan udara yang lembap berpengaruh baik bagi pertumbuhan.
· UNSUR HARA
Perumbuhan juga dipengaruhi oleh unsur hara, misalnya nitrogen, fosfor, kalium, sulfur, kalsium, magnesium, besi, boron, mangan, tembaga, seng, molibdenum, klorin, dan nikel.
ü FAKTOR INTERNAL :
· HORMON
Hormon adalah substansi kimia yang sangat aktif dan tersusun atas senyawa protein. Hormon tumbuhan yang mempengaruhi proses pertumbuhan antara lain, auksin, giberelin, sitokinin, kalin (rizokalin, kaulokalin, filokalin, antokalin), gas etilen, asam absisat, dan frolegin.
· GEN
Gen merupakan sifat yang tidak tampak dari luar, terdapat di dalam setiap kromosom yang ada didalam inti sel.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. ALAT DAN BAHAN UNTUK PENELITIAN
1. 2 buah gelas air mineral.
2. Kardus, mistar dan alat tulis.
3. 14 biji kacang hijau.
4. Air secukupnya.
5. Tisu sebagai media tanam.
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
o WAKTU : 03 April 2016 sd 09 April 2016
o TEMPAT : Rumah Paridah
C. CARA KERJA PENELITIAN
1. Pilihlah biji kacang hijau yang ingin di tanam.
2. Memberi lubang di bagian bawah gelas serta memberi tanda/label pada setiap gelas.
3. Menanam kacang hijau digelas yang telah di isi tisu terlebih dahulu.
4. Meletakkan gelas tersebut diberbagai tempat yang sudah ditentukan yaitu di dalam kotak dan di tempat terbuka.
5. Menyiram dan mengukur kacang hijau tersebut setiap hari.
6. Membuat kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada tempat yang berbeda intensitas cahanya.
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang di lakukan telah menunjukkan bahwa bahwa terdapat perbedaan perkecambahan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang terang dan gelap. Hal ini menunjukkan bahwa gelap atau terangnya suatu tempat dapat mempengarui perkecambahan kacang hijau.
Berdasarkan tabel diatas tentang perkembangan biji kacang hijau, tampak bahwa perkembangan paling cepat adalah perkembangan kacang hijau pada tempat tempat yang gelap. Pada hari pertama penelitian, dimasing-masing tempat menunjukkan bahwa biji kacang hijau belum menunjukkan perkembangan sama sekali.
Selain itu, pengaruh zat auksin yang terdapat pada tumbuhan sangat mempengaruhi perkecambahan pada biji kacang hijau. Zat auksin pada tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan bagi tanaman dan menjadi penghambat pertumbuhan tanaman jika terkena cahaya matahari. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman di tempat gelap lebih panjang dari pada di tempat terang karena zat auksin pada tempat gelap tidak terganggu fungsinya. Atau dapat dikatakan bahwa zat auksin tidak dapat bekerja secara maksimal jika terkena cahaya matahari, dan sebaliknya zat auksin dapat bekerja secara maksimal jika pada tempat yang cenderung lebih gelap.
Tanaman yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat/tinggi dari pada yang ditempat terang. Hal ini disebabkan karena pengaruh auksin (hormon tumbuhan yang mengatur pertumbuhan sel di meristem ujung) yang terdapat pada pucuk akan terurai jika terkena cahaya matahari matahari. Namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak kuning, pucat, kurus, daunnya tidak berkembang, dan lama-lama akan mati setelah cadangan makanannya habis. Ini karena cahaya juga merangsang pembentukan klorofil, tumbuhan ditempat gelap tidak dapat membuat klorofil dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya sendiri (fotosintesis).
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang di daerah gelap tumbuh lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat
Tanaman kacang hijau yang diletakkan ditempat terang tumbuh lebih pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlehat gemuk, daun terlehat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
B. SARAN
· Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekitarnya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
· Dalam mengukur tunggi kecambah, harus dilakukan teliti.
· Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
Makalah Pertumbuhan Kacang Hijau
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pertumbuhan adalah peristiwa bertambahnya ukuran ( diantaranya volume, massa, dan tinggi ) pada mahluk hidup. Contohnya pertambahan tinggi batang dan daun. Pertumbuhan ini bersifat irreversible (tidak dapat balik). Sementara itu, perkembangan merupakan proses menuju keadaan yang lebih dewasa.
Dalam perkembangan terbentuk stuktur dan fungsi organ yang semakin kompleks dan sempurna. Perkembangan bersifat kualitatif sehingga tidak dapat di ukur. Proses perkembangaan dapat dicapai melalaui diferensiasi. Diferensiasi adalah proses perubahan pada sel, jaringan, dan organ untuk membentuk fungsi dan stuktur tertentu. Diferensiasi merupakan awal terbentuknya organ-organ seperti akar batang dan daun.
Ciri makhluk hidup salah satunya adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda. Namun, proses pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan. Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun, efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan Etiolasi. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil.
Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuhan yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh. Produksi auksin akan terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari. Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan itulah dilakukan percobaan, yaitu dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada tanaman kacang hijau.
Kacang hijau atau (Vigna radiata) berasal dari famili pabaceae alias polong-polongan, kacang hijau dan kecambahnya banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting seperti kalsium dan foepor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh sehingga aman dikonsumsi oleh orang-orang dengan masalah obesitas.
Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif muda termasuk tanaman yang relatif mudah untuk ditanam tanaman tidak tergantung pada iklim tertentu dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor ekternal seperti air dan mineral,kelembaban, suhu serta cahaya kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
Salah satu faktor pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah air dan kelembaban. Berdasarkan hal tersebut kelompok kami pun tertarik untuk meneliti “Pengaruh Volume Air dan Kelembaban terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau.
I.2 Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau?
2. Bagaimana pengaruh kelembaban terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
3. Bagaimanakah perbedaan tanaman kacang hijau yang diletakan di ruang yang terkena sinar matahari secara langsung, terkena cahaya melalui celah dan di ruang yang sangat sedikit cahayanya?
I.3 Tujuan Masalah
Makalah “Pertumbuhan Kacang Hijau” bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2. Mengetahui pengaruh kelembapan terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
3. Dapat membedakan pertumbuhan tanaman kacang hijau yang diletakkan diruang yang terkena sinar matahari secara langsung, terkena matahari lewat celah dan diruang yang sangat sedikit cahayanya.
BAB II
POKOK BAHASAN
II.1 Klassifikasi dan Morfologi Pada Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (±60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini.
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiates
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu.Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dibandingkan daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai dengan hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Biji kacang hijau memiliki ukuran lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lainnya. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam .Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
II.2 Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertmbuhan Kacang Hijau
Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis. Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar. Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar. Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang tinggi.
Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan ditempat gelap akan mengalamikelajuan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yangdiletakkan ditempat terang. "al ini disebabkan adanya pengaruh hormon auksin yangdipengaruhi oleh cahaya matahari.Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannyaakan lambat karena jika auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikutiarah sinar matahari atau yang disebut dengan Fototropisme. Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. &uksin adalah hormon tumbuhyang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen.
Hasil Percobaan FW. Went, ahli Fisiologi tumbuhan, pada tahun 1928 menunjukkan produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari. Untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap,tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.
Dari pengamatan diatas dapat diketahui bahwa sinar matahari sangat dibutuhkan dalam berlangsungnya persemaian. Untuk biji dalam reaksi terang daun dan batang tumbuh dengan subur karena bias melakukan fotosintesis,tumbuhan terang ini akan memperoleh nutrisi dari melakukan fotosistesissehingga daun dan batangnya subur, namun batangnya tidak terlalu tinggi karena hormone auksin terhambat pertumbuhannya.
Berbeda dengan reaksi gelap, perkecacmccbahcan cyangc tumbuh di reaksi gelap ini tidak subur, daunnya menguning dan batangnya pucat, karena tidak bias melakukan fotosintesis sehingga nutrisi hanya berasal dari kotiledon. Maka tak heran jika pada reaksi gelap ini banyak sekali atau ada yang membusuk dan pertumbuhannya tidak baik karena kehabisan nutrisi yang terkandung di kotiledon. Namun dalam reaksi gelap ini batang menjulang tinggi karena aktifitas hormone auksin ekaligus giberelain yang terkandung dalam kotiledon.
Biji dapat tumbuh menjadi keecambah karena sama-sama berasal dari nutrisi kotiledon, yang membedakan untuk pertubuhan selanjutnya adalah reaksi yang berdasarkan intensitas penyinarannya. Reaksi terang dapat berfotositesis sedang yang gelap sulit untuk fotosintesis.
Perkecambahan tumbuh karena mulanya ada air yang masuk ke hilum memalui mikrofil (IMBIBISI) , kemudian air merangsang embrio kemudian embrio aktif menghasilkan hormone giberelin yang berpengaruh pada pemanjangan perkecambahan dan pembelahan.
Sedangkan untuk mendapatkan nutrisi, enzim giberelin memacu aleuron untuk mensintesis dan melepaskan enzim yang serupa dengan maltase, amylase dan pemecah protein. Dengan enzin itu makanutrisi dihasilkan.
II.3 Pengaruh Kelembapan Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan.
Pada buku (nodus) pertama tanaman yang tumbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal. Selanjutnya, pada semua buku di atasnya terbentuk daun majemuk selalu dengan tiga helai. Helai daun tunggal memiliki tangkai pendek dan daun bertiga mempunyai tangkai agak panjang. Masing-masing daun berbentuk oval, tipis, dan berwarna hijau. Permukaan daun berbulu halus (trichoma) pada kedua sisi. Tunas atau bunga akan muncul pada ketiak tangkai daun majemuk. Setelah tua, daun menguning dan gugur, mulai dari daun yang menempel di bagian bawah batang. Air sangat penting bagi pertumbuhan tumbuhan, tumbuhan memerlukan air untuk :
1. Menentukan laju fotosintesis.
2. Sebagai medium berbagai reaksi enzimatis.
3. Membantu dan mempercepat proses perkecambahan biji.
4. Sebagai pelarut universal.
5. Mengangkut unsur hara maupun hasil fotosintesa.
Proses air membantu perkecambahan:
· Air masuk secara imbibisi
· Kulit biji menjadi lunak
· Perkembangan embrio dan endosperma
· Kulit biji pecah, radical keluar.
II.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam lingkungannya. Pengaruh ini dapat datang dari luar maupun dalam tanaman yang mengalami pertumbuhan itu sendiri.
·
Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar dapat dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, air, kelembapan, dan cahaya. Makanan merupakan sumber energi serta materi untuk menghasilakan berbagai komponen sel. Tanaman membutuhkan 9 makroelemen (unsur mineral) atau bahan organic, yaitu: karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalsium, kalium, dan magnesium.
Jika tanaman tidak mendapat unsur-unsur tersebut sesuai keperluan, pertumbuhan tanaman dapat terganggu dan bahkan tanaman dapat mati.
Air merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan tanaman. Air sering digunakan untuk fotosintesis, menjaga kelembapan, serta mengaktifkan enzim agar terjadi reaksi enzimatik.
Kelembapan juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanah serta udara yang lembab sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini disebabkan oleh banyaknya air yang dapat diserap serta pengurangan penguapan.
Cahaya dapat menghambat pertumbuhan, tetapi merupakan hal yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Cahaya jika terkena pada batang tumbuhan dapat mengurangi auksin, tetapi cahaya juga merangsang pembungaan pada tanaman tertentu. Salah satu hormone yang dipengaruhi oleh cahaya adalah hormon fitokrom. Hormon fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip dengan fikosianin. Tumbuhan dibedakan menjadi 3 jenis menurut fotoperiodismenya:
1. Tumbuhan hari pendek, contohnya aster, krisan, dan dahlia.
2. Tumbuhan hari panjang, contohnya bayam, kentang, dan gandum
3. Tumbuhan hari netral, contohnya mawar, bunga matahari, dan kapas.
· Faktor Dalam (Internal)
Farktor internal merupakan pengaruh yang terjadi dari dalam tanaman. Pengaruh ini dapat berupa genetik maupun fisiologis. Pengaruh oleh gen sudah sangat jelas dalam tanaman. Sebuah tanaman akan bertumbuh sesuai dengan gen dari dalam dirinya yang diturunkan oleh induk tanaman tersebut (faktor hereditas). Berbeda dengan itu, faktro fisiologis meliputi enzim (sebagai biokatalisator untuk mempercepat reaksi metabolisme), vitamin, dan hormon.
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman ada beberapa dan dibagi menjadi 2 kelompok, yang memicu pertumbuhan serta yang menghambat pertumbuhan.
o Pemicu Pertumbuhan
Hormon yang dapat memicu pertumbuhan terdiri dari auksin, giberelin, kalin, dan sitokinin.
Hormon auksin berperan dalam pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel. Selain itu pada buah tanpa biji (partenokarpi), hormone ini berpengaruh dalam pengguguran daun peran dalam dominansi apical. Proses ini disebut sebagai absisi.
Hormon giberilin memiliki peran dalam perkecambahan dan perkembangan embrio. Giberilin juga membantu pembentukan biji dan buah. Hal penting lainnya mengenai hormone ini ialah hormone ini bersinergis (bekerja sama) dengan auksin.
Hormon etilen berperan dalam pematangan buah dan kerontokan daun. Akan tetapi, jika jumlah etilen melebihi jumlah hormone auksin dan giberilin, penghambatan terhadap pembentukan organ tumbuhan justru terjadi. Hal unik dari etilen adalah, jika hormone ini bekerja sama dengan auksin, dapat mempercepat pembentukan bunga.
Hormon sitokinin berperan dalam sitokinesis. Beberapa fungsi dari sitokinin adalah:
Ø Merangsang bentuk akar serta cabang dan batang serta cabang-cabangnya juga.
Ø Mengatur pertumbuhan daun dan pucuk.
Ø Berperan dalam perbesaran daun muda.
Ø Mengatur pembentukan bunga dan buah.
Ø Penghambat penuaan tanaman. Hal ini dilakukan dengan cara merangsang proses transportasi garam-garam mineral dan asam amino ke daun.
o Penghambat Pertumbuhan
Hormon penghambat pertumbuhan terdiri dari asam absisat, kalin, asam traumalin, dan gas etilen.
Asam absisat merupakan inhibitor yang adalah antagonis dengan auksin dan giberelin. Asam Absisat juga berperan dalam penuaan tanaman.
Hormon kalin dapat menghambat dalam organogenesis. Hormon ini juga dibagi menjadi 4 sesuai hambatan yang dilakukan:
o Rizokalin: pembentukan akar.
o Kaulokalin: pembentukan batang.
o Filokalin: pembentukan daun.
o Antokalin: pembentukan bunga.
Asam traumalin dapat menghambat regenerasi sel dalam tanaman. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik dan dapat mati.
II.5 Perkecambahan Kacang Hijau
Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga dipakai untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual dan morfologis suatu biji yang berkecambah, umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang menonjol keluar dari biji. Sebenarnya proses perkecambahan telah mulai dan berlangsung sebelum peristiwa ini muncul. Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Air
2. Suhu
3. Oksigen
4. Cahaya
Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis dan menjaga kelembapan. Bila tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi kering,kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, suhu di lingkungan tanaman tersebut juga harus ditentukan. Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30⁰C.
Semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan suatu tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
Faktor lainnya adalah oksigen. Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah. Faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya. Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri-ciri : berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan tanamana yang ditanam di tempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka tanaman itu akan mempunyai ciri-ciri : berdaun hijau muda, stomatanya akan berjumlah banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih lebat dan pertumbuhannya lebih cepat.
Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara lain : perkecambahan, perpanjangan batang, perluasan daun, sintesis klorofil, gerakan batang, gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi tunas.
II.6 Kandungan Nutrisi Kacang Hijau
Sebagai salah satu sumber makanan yang baik untuk kesehatan, kacang hijau mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.
KayaVitamin
Kacang hijau mengandung asam folat sebesar 159 µg/100 gr dan vitamin B1 sebesar 0,2 mg/100 gr. Tidak hanya itu, kacang hijau juga dilengkapi dengan riboflavin, B6, asam pantothenat, serta niasin, yang berguna membantu fungsi metabolisme dan organ tubuh.
Sumber Mineral
Kacang hijau kaya akan mineral. Dalam 100 gram kacang hijau terdapat potasium (266 mg), fosfor (99 mg), mangan (48 mg), kalsium (27 mg), magnesium (0,3 mg), zat besi (1,4 mg), zinc (0,8 mg), selenium (2,5 µg).
Kaya Protein
Kacang hijau bisa menjadi sumber protein alternatif bagi para vegetarian. Kandungan protein dalam setiap 100 gr kacang hijau sebesar 7 gr protein. Protein dalam kacang hijau memiliki profil asam amino lengkap dan dapat diserap tubuh lebih cepat. Protein berguna dalam membantu pembentukan sel-sel otot, mempercepat pemulihan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan membantu Anda kenyang lebih lama.
Kaya Serat
Kandungan serat dalam 100 gr kacang hijau sebesar 7,6 gr serat. Jumlah ini dapat memenuhi kebutuhan serat harian sebesar 30 persen. Serat bermanfaat dalam menjaga fungsi saluran cerna, mencegah sembelit, dan membantu menurunkan kolesterol.
Kaya Omega-3
Kacang hijau juga diperkaya dengan Omega-3 sebesar 0,9 mg/100gr dan Omega-6 sebesar 119 mg/100gr. Seperti kita ketahui bahwa asam lemak esensial ini berguna untuk menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya, hormon, dan sedikit faktor lain yang mempegaruhinya.
Hal itu terbuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan didaerah yang kurang gelap, akan menghasilkan pertumbuhan kacang hijau yang lebih cepat dibandingkan dengan kaca kacang hijau yang diletakkan ditempat yang terang. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer. Tetapi, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih banyak. Yaitu tumbuh lebih kokoh, daunnya berkembang sempurna, dan berwarna hijau. Hanya saja, batangnya lebih pendek dari pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap. Sedangkan kondisi tumbuhan yang kurang baik dialami oleh kacang hijau yang tumbuh tanpa pengaruh cahaya matahari. Yaitu batangnya lebih cepat tinggi, daunnya tidak mengandung klorofil, dan berwarna kuning.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cahaya memperlambat atau menghambat pertumbuhan kacang hijau, dan hal tersebut terjadi karena cahaya dapat menguraikan auksin.pertumbuhan yang dipengaruhi oleh perbedaan jenis air yang diberikan pada tumbuhan kacang hijau.
Jenis air yang paling baik untuk proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau dari percobaan kami adalah air hujan. Pada biji kacang hijau yang diberi perlakuan dengan air kolam, air hujan dan air tanah merah ternyata mengalami pertumbuhan yang optimal, sedangkan yang diberi perlakuan dengan air soda (coca – cola) tidak mengalami pertumbuhan.
III.2 Saran
1. Sebelum melakukan penanaman, pastikan kacang hijau yang dipilih dalam keadaan yang benar – benar segar.
2. Memastikan kesterilan kapas dan air yang digunakan.
3. Sebaiknya dalam penanaman sebaiknya menggunakan air hujan untuk mendapatkan hasil pertumbuhan paling optimal.
Makalah Pertumbuhan Pada Tanaman Kacang Hijau
PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN & PERKECAMBAHAN TANAMAN KACANG HIJAU
Kelompok : Annisa Khairina
Isyraq Sajid Adli
Rama Arya Macky
Vici I Milenia
Vili Safira
SMAN 6 JAKARTA
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi besar dan kemudian menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang dan daun. Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan merupakan hasil interaksi antara faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar).
Pertumbuhan tanaman tidak lepas dari eksternal yang berupa suhu. Suhu akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Ada tanaman tertentu yang akan tumbuh dengan baik di tempat yang bersuhu panas, ada yang tumbuh dengan baik di tempat bersuhu lembab (sedang), dan ada juga yang tumbuh dengan baik ditempat yang bersuhu dingin.
1. 2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kacang hijau?
1. 3. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kacang hijau.
2. Membandingkan pertumbuhan kacang hijau yang diletakkan di tempat yang memiliki suhu berbeda.
1. 4. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kecambah.
2. Mengetahui suhu yang tepat bagi optimal bagi pertumbuhan kecambah.
BAB II Tinjauan Pustaka
Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi juga dipa-kai untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual dan morfologis suatu biji yang berke-cambah, umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang menonjol keluar dari biji. Sebenarnya proses perkecambahan adalah proses fisika saat biji melakukan imbibisi atau penyarapan air sampai biji ukurannya bertambah melalui mikrofil dan mengaktifkan enzim-enzim sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia, kerja enzim-enzim tersebut antara lain mengaktifkan metabolisme biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai pesediaan makanan pada saat perkecambahan berlangsung yang dipakai untuk berkecam-bah. Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Air
Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis dan menjaga kelem-bapan. Bila tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi kering, kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati. Agar tana-man dapat tumbuh dengan baik, suhu di lingkungan tanaman tersebut juga harus ditentukan.
2. Suhu
Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30⁰C. Semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan suatu tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
Pada Umumnya, tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, yang disebut suhu optimum. Suhu paling rendah yang masih memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu minimum, sedangkan suhu paling tinggi yang memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu maksimum.
Setiap tumbuhan mempunyai suhu minimum, optimal dan maksimum yang berbeda-beda. Keberadaan suhu ini erat hubungannya dengan kerja enzim. Jika suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah, enzim akan rusak. (Erlangga, hal. 15)
3. Oksigen
Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah.
4. Cahaya
Faktor terakhir yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya. Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri-ciri : berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan tanaman yang ditanam di tempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka tanaman itu akan mempunyai ciri-ciri : berdaun hijau muda, stomatanya akan berjumlah banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih lebat, dan pertumbuhannya lebih cepat.
Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara lain: perkecambahan, perpanjangan batang, perluasan daun, sintesis klorofil, gerakan batang, gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi tunas.
5. Nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi dari berbagai komponen sel yanng diperlukan selama pertumbuhan, apabila ada kekurangan terhadap salah satu unsur akan mengakibatkan kekurangan unsur defisiensi atau mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.
6. Kelembaban
Pada keadaan lembab, banyak air yang diserap oleh tumbuhan dan sedikit penguapan sehingga mengakibatkan pertumbuhan menjadi cepat. Akibat pemanjangan sel-sel yang cepat, tumbuhan bertambah besar. Pada kondisi, ini faktor kehilangan air sangat kecil karena tranpantasi yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helai daun yang lebar.
BAB III Metodologi Penelitian
3.1. Metode Penelitian : Eksperimen
a. Variabel Bebas : Suhu
b. Variabel Terkontrol :
- Waktu
- Tempat
- Cahaya
- Banyaknya biji kacang hijau
- Takaran Air
c. Variabel Terikat : Pertumbuhan Kacang Hijau
d. Hipotesis : Pada suhu yang lebih rendah, tanaman kacang hijau akan lebih cepat pertumbuhannya.
· Pada suhu yang lebih tinggi, pertumbuhan tanaman kacang hijau kurang pesat di bandingkan dengan tanaman yang berada di suhu yang lebih rendah.
3. 2. Alat dan Bahan
· 10 Butir Kacang Hijau
· 2 Butir Mangkuk Plastik
· Air
· Kapas
· Label
· Alat Tulis
· Penggaris
· Benang
3. 3. Cara Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Rendam kacang hijau dalam gelas plastik yang berisi air selama 65 menit.
3. Letakkan kapas pada gelas plastik, lalu basahi kapas hingga merata.
4. Pilih sepuluh kacang hijau yang memiliki keadaan sama.
5. Letakkan kacang hijau yang telah direndam ke atas kapas
6. Beri tanda pada setiap kacang dengan menggunakan label yang ditempelkan pada gelas plastik agar tidak tertukar.
7. Letakkan gelas pertama di ruangan yang terkena panas cahaya matahari dan letakkan gelas kedua di sekitar ruang makan. (Dengan variabel terkontrol yang sama)
8. Siram masing-masing pot gelas yang berisi kacang hijau itu sekali sehari.
9. Ukur tinggi dan catat perubahan masing – masing kecambah, kemudian di rata-ratakan per harinya.
10. Tulis hasil pengamatan kedalam tabel.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
4.1. Hasil Penelitian
a. Pengamatan Pertumbuhan Kecambah pada Suhu Rendah (di Sekitar Ruang Makan)
4.2. Hasil Pembahasan
Percobaan ini mengamati hubungan antara pertumbuhan kecambah kacang hijau dengan perbedaan suhu yang ada. Jika dilihat dari hasil tabel a dan b menunjukkan adanya perbedaan.
Pada proses perendaman yang dilakukan selama 65 menit terlihat kacang-kacang hijau lebih menggembung daripada sebelum di rendam dalam air. Hal itu menandakan adanya proses imbibisi.
- Hari pertama, tidak ada perubahan berarti pada kacang hijau di mangkuk I (yang ditaruh di suhu rendah/di sekitar ruang makan) dengan kacang hijau di mangkuk II (yang ditaruh di suhu tinggi/belakang kulkas). Perubahan hanya ditunjukkan oleh kacang no 5 pada mangkuk I dengan merekahnya kulit kacang dan munculnya tunas kecil dan kacang no 1 pada mangkuk II dengan merekahnya kulit kacang.
- Hari kedua, mulai terlihat perbedaan antara mangkuk I dan mangkuk II. Hal ini ditandai dengan bertambah tingginya masing-masing kecambah.
- Hari ketiga, semua kecambah menunjukkan pertambahan tinggi kecambah dengan pertumbuhan yang normal.
- Hari keempat, adanya beberapa kecambah yang bertambah tinggi dengan pesat dibandingkan kecammbah-kecambah yang lain.
- Hari kelima, banyak kecambah bertambah tinggi dengan pesat (jauh dari data yang di ambil dari hasil pengamatan hari sebelumnya) dan ada beberapa memiliki plumula yang sudah tinggi juga di samping radikulanya. Namun, salah satu kacang di mangkuk I tidak mengalami perubahan tinggi atau tetap. Beberapa kecambah memiliki plumula yang pendek.
- Hari keenam, semua kecambah mengalami perubahan tinggi. Sebagian besar kecambah telah memiliki daun dan beberapa kecambah pertumbuhan plumulanya sudah mulai panjang dari hari sebelumnya.
- Hari ketujuh, semua kecambah bertambah tinggi. Banyak kecambha yang mengalami perubahan tinggi yang lumayan pesat diikuti dengan pertumbuhan plumula dan radikula yang lebih panjang dari sebelumnya.
BAB V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan :
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan kecambah dipengaruhi suhu dimana kacang-kacang tersebut diletakkan. Kecambah akan tumbuh dengan baik pada suhu yang optimal yaitu sekitar 30-400C. Dalam percobaan ini pula bisa disimpulkan, kecambah yang diletakkan di suhu yang lebih panas menyebabkan pertumbuhan kecambah menjadi lebih cepat dibanding jika di taruh di suhu ruangan.
5.2 Saran :
Sebaiknya dalam melakukan penelitian seperti ini, agar kacang tumbuh pesat dan akan lebih baik lagi apabila diletakkan pada suhu optimal. Perlu diperhatikan juga jenis tempat/wadah yang akan digunakan untuk meletakkan kacang hijau selama percobaan, karena jika berbeda jenis atau bentuknya dikhawatirkan akan menghasilkan hasil pengamatan yang salah atau berbeda.
MAKALAH PERTUMBUHAN KACANG HIJAU & JAGUNG
Oleh : Muhammad zakie
kelas : XII IPA 2
SMA NEGERI 1 KAMPAR TIMUR
TAHUN PELAJARAN
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan ini selesai.
Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia mengenai Penelitian terhadap pertumbuhan biji-bijian kacang hijau di tempat keringdan lembab.
Penulis menyadari begitu banyak pihak yang membantu, memberi semangat, dan dorongan sehingga laporan ini dapat terselesaikan..
Ayah, Ibu, dan adik yang senantiasa memberikan semangat, kasih sayang yang tulus kepada penulis dalam penyusunan laporan ini.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu baik moral, maupun material terhadap penulis.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka, serta melimpahkan pahala. Harapan penulis semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak, baik masa kini maupun masa yang akan datang. Kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Kampar,l Agustus 2016
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL.......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................. 2
Daftar Isi ....................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 4
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 4
1.3 Tujuan Masalah....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 5
2.1 Pembahasan............................................................................................. 5
2.2 Daftar Gambar......................................................................................... 7
BAB III PENUTUP....................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 8
3.2 Saran........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman merupakan bagian besar dari alam yang ada di bumi kita ini. Selain itu keberadaan tanaman di bumi iini sebagai produsen terbesar sangatlah penting, karena ia merupakan satu kesatuan dari rantai makanan yang terdapat dalam ekosistem. Sedangkan komponen abiotik antara lain: udara, gas, angin, cahaya, matahari, dan sebagainya. Oleh karena itu Penelitian ini dilakukan agar siswa paham terhadap faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau termasuk pengaruh suhu terhadap kecepatan pertumbuhan kacang hijau.
B. Rumusan Masalah
1.Apa manfaat tumbuhan jagung dan kacang hijau
2. Apa perbedaan perkecambahan tumbuhan kacang hiaju dengan jagung
C. Tujuan Masalah
Menentukan perbedaan pertumbuhan kacang hijau dengan jagung.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau.
BAB II
PEMBAHASAN
Penelitian pertumbuhan biji-bijian kacang hijau dan jagung dilaksanakan pada hari Kamis,21 juli 2016 yang bertujuan untuk mengamati dan menganalisis perbedaannya. Berikut hasil penelitian yang di amati:
Alat/ Bahan :
Gelas aqua plastik (2)
biji jagung (5 biji)
Biji kacang hijau (5 biji)
tanah hitam
Langkah-langkah kegiatan :
Sediakan 2 gelas aqua plastik yang kosong.
Buat lubang dibawah botol aqua gelas
Isi tanah hitam pada masing-masing gelas aqua tersebut.
Letakkan 5 biji kacang hijau dan jagung ke tiap satu gelas aqua tersebut.
Siram air ke tiap botol aqua tersebut
Lakukan pengamatan terhadap tanaman kacang hijau dan jagung selama seminggu
Manfaat kacang hijau :
- Kesehatan mata, kandungan Vitamin A dalam kacang hijau sangat baik untuk menjaga kesehatan mata.
- Kolesterol, kandungan kalori yang rendah namun memiliki kandungan lemak tak jenuh yang cukup tinggi sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh, jadi sering-seringlah mengkonsumsi kacang hijau secara rutin setiap hari.
- Penyembuhan luka, Vitamin A dalam kacang hijau sangat membantu untuk proses penyembuhan luka pada kulit serta membantu menjaga kesehatan jaringan tubuh.
- Kanker usus, kandungan serat yang cukup tinggi dari kacang hijau sangat baik untuk membersihkan pencernaan dari zat-zat yang beracun sehingga dapat mengurangi terjadinya gangguan di pencernaan seperti kanker usus.
Manfaat tumbuhan jagung:
1.Sumber yang Kaya Kalori:
Jagung merupakan sumber yang kaya kalori dan merupakan makanan pokok bagi banyak penduduk. Kandungan kalori jagung adalah 342 kalori per 100 grams, salah satu yang tertinggi di sereal.
2.Pencegahan Kanker Usus dan Wasir:
Kandungan serat dari satu cangkir jagung adalah 18,4% dari jumlah harian yang disarankan. Ini membantu dalam mengurangi masalah pencernaan seperti sembelit dan wasir, serta menurunkan resiko kanker usus.
3.Sumber yang Kaya Vitamin:
Jagung kaya akan vitamin B, khususnya Thiamin dan Niacin. Thiamin penting untuk menjaga kesehatan saraf dan fungsi kognitif. Kekurangan Niacin bisa menyebabkan pellagra; penyakit yang ditandai dengan diare, demensia dan dermatitis dan umumnya diamati pada orang kekurangan gizi. Jagung juga merupakan sumber yang baik untuk asampantotenat yang merupakan vitamin yang diperlukan untuk karbohidrat serta protein dan metabolisme lemak dalam tubuh. Kekurangan asam folat pada wanita hamil mengakibatkan kelahiran bayi kurus dan juga dapat mengakibatkan cacat neural tube pada saat lahir. Jagung menyediakan potongan besar dari kebutuhan folat sehari-hari. jagung kuning merupakan sumber yang kaya beta-karoten yang membentuk vitamin A dalam tubuh, penting untuk pemeliharaan visi yang baik dan kulit. Kernel jagung kaya akan vitamin E, antioksidan alami penting untuk pertumbuhan dll
Perbedaan perkecambahan kacang hiaju dengan jagung:
Dari prosesnya perkecambahan pada kacang hijau hipokotil menembus tanah dan epikotil serta kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Epikotil memunculkan helai daun pertamanya mengembang dan menjadi hijau, serta mulai membuat makanan melalui fotosintesis, kotiledon akan layu dan rontok dari benih jika cadangan makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah. Perkecambahan ini dinamakan perkecambahan epigeal dan terjadi pada tumbuhan dikotil seperti kacang hijau.
Pada jagung perkecambahan terjadi ketika tumbuhnya epikotil secara memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul diatas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Perkecambahan ini dinamakan perkecambahan hipogeal dan terjadi pada tumbuhan monokotil seperti jagung.
Dari segi waktunya perkecambahan kacang hijau lebih cepat dari jagung karena pada jagung terdapat lapisan pelindung yg tebal, sehingga diperlukan waktu yang lebih lama oleh air untuk merembes menembus biji jagung dan mengaktifkan enzim pemacu perkecambahan.
Biji kacang hijau dan jagung:
Hasil Pengamatan :
1. Hasil pengamatan kacang hijau
Pertama-tama saya beli biji kacang hijau dan jagung, lalu merendamnya selama semalam. Hari berikutnya saya tanam biji tersebut dan memberi menyiramnya dengan air secukupnya lalu memberi pupuk kandang. Hari kedua saya ukur tinggi danberapa banyak daunnya, ternyata setelah saya ukur bahwa tingginya pada hari kedua adalah1 cm dan belum mempunyai daun sama sekali. Hari ketiga tingginya bertambah menjadi 2 cm dan mempunyai dua daun. Hari keempat tingginya bertambah lagi menjadi 4,4 cm dan daunnya tetap dua. Hari kelima tingginya menjadi 13 cm, pada hari kelima lah tingginya naik drastis. Hari keenam tingginya bertambah menjadi 16,5 cm dan daunnya tetap dua. Hari ketujuh tinggi menjadi 19,5 cm dan hari terakhir yakni hari kedelapan tingginya hanya bertambah 0.5 cm yakni 20 cm. Setiap hari sya siram dengan air 3 kali sehari, tapi kalu hari hujan, aku tidak menyiramnya. Itulah hasil pengamatan pertumbuhan kacang hijau selama seminggu.
2. Hasil pengamatan pertumbuhan jagung
Awal-nya, aku membeli biji jagung, setelah itu merndamnya selama semalam, kemudian baru menanamnya dengan memberi air dan pupuk kandang pada hari pertama. Selama seminggu saya selalu memberi atau menyiramnya 3 kali sehari. Hari kedua dan hari ketiga belum nampak batang ataupun daunnya, di hari keempat barulah tampak batangnya dengan tingginya 2 cm tanpa ada daun. Hari kelima tingginya menjadi 6 cm dengan 1 daun. Hari keenam tingginya naik drastis menjadi 10,5 cm bertambah enjadi daun, di hari ketujuh tingginya menjadi 14 cm dan naik drastis lagi tingginya di hari kedelapan yakni dengan tinggi 21 cm.
PENUTUP
Yang mempengaruhi cepat atau lambatnya pertumbuhan tanaman kacang hijau yaitu: suhu, cahaya matahari, kadar air, dan metode penanaman.
Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.
Tanaman yang kurang cahaya (di tempat gelap/ lembab) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis.
Tanaman yang cukup cahaya lebih sehat, dan segar.
Daun yang kurang cahaya jauh lebih kecil, tipis dan warnanya hijau muda, sedangkan daun yang cukup cahaya akan tebal dan hijau lebat.
Pada tanaman yang berada di tempat lembab hormon auksin bekerja lebih aktif daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang tinggi.
Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terlambat, dan di tempat gelap terjadi etolasi (pemanjangan melekuk).
Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan batang, dan cahaya menghambat pertumbuhan.
Saran :
Pengaturan jumlah populasi lebih baik satu tanaman, dalam menanam jangan terlalu banyak populasi dan jarak tanaman jangan terlalu sempit dan rapat.