Beras Sebagai Bahan Kebutuhan Pokok
Bahan makanan pokok bagi rakyat indonesia terdiri dari
jagung, sagu, singkong, gandum, dan beras. Kesemua jenis bahan makanan pokok
ini merupakan komoditas sumber karbohidrat yang dihasilkan oleh pertanian
rakyat. Tidak ada satu pun perusahaan besar yang ikut memproduksi komoditas tersebut.
Oleh karena itu jumlah produksi dari komoditas tersebut tidak pernah mencukupi
kebutuhan nasional. Dilihat dari segi kebutuhannya, komoditas tersebut dapat
dipisah menjadi dua golongan yaitu komoditas superior dan inferior. Beras
dianggap komoditas superior, sedangkan komoditas yang lain seperti jagung,
sagu, singkong, dan gandum dianggap sebagai komoditas inferior meskipun dari
segi gizi tidak jauh berbeda maka akhirnya semua penduduk yang awal pemakan
makanan-makanan tersebut beralih ke beras.
Beras merupakan golongan biji padi-padian yang sudah banyak
dibudidayakan diindonesia. Sedang jaman dulu padi adalah salah satu bahan
makanan yang mengandung gizi dan karbohirat yang cukup baik bagi manusia, sebab
didalamnya terkandung bahan-bahan yang mudah diubah menjadi energi, oleh karena
itu padi disebut juga sebagai makan energi.
Beras memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan
bangsa indonesia sebagai bahan makana pokok utama, beras di konsumsi lebih
dari 96,87% rakyat ini, bahkan sebagian
besar bangsa Asia memilih komoditi beras sebagai bahan makanan pokoknya
(Pranolo, 2000).
Di Indonesia posisi beras dalam konsumsi rumah tangga sangat
menonjol. Pengeluaran untuk membeli beras rata-rata sebesar 25 % dari
pengeluaran total rumah tangga. Sebagai sumber kalori utama bagi sebagian besar
rakyat indonesia, beras memiliki pangsa 57% dari total konsumsi kalori,
demikian pula dengan konsumsi protein, beras merupakan sumber protein yang
penting, lebih dari 40% pemasukan protein disumbang melalui beras (Amang,1994).
Menurut Soemartono (1983), dari 100 gr beras pecah kulitnya
mengandung 345 kalori, 8 gr kadar protein, 2,5 kadar lemak, 75 gr kadar tepung
dan ada sedikit vitamin dan mineral. Disamping itu beras yang baik ditentukan
oleh banyaknya beras yang utuh, jumlah kotoran, banyaknya batu, banyaknya beras
yang belum terkelupas, kadar air, dan banyaknya butir mengapur. Persyaratan
kualitas beras pengadaan dalam negeri terdiri dari:
1. Bebas dari hama penyakit
2. Bebas bau apek, asam, atau bau-bau asing lainnya
3. Bersih dari campuran dedak.
4. Baik secara visual maupun organoleptik.