Dampak Yang Disebabkan Global Warming
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan yang lain seperti meningkatnya intensitas fenomena cuaca
yang ekstrim cuaca, tinggi permukaan air laut, hilangnya pantai, pertanian,
kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global,
daerah bagian Utaradari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas
lebih dari daerahdaerahlain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair
dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan
Utara tersebut. Daerah daerah yang
sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
Artikel terkait 'global warming':
Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi
salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan
lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari
akan cenderung untuk meningkat.Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena
lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin
apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan
yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah
kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer.
Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akanmembentuk
awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya mataharikembali ke
angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan.Kelembaban yang
tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1% untuk setiap
derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telahmeningkat
sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi
lebihsering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
Akibatnya beberapa daeraakan menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang danmungkin dengan pola yang
berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperolehkekuatannya dari penguapan air,
akan menjadi lebih besar. Berlawanan denganpemanasan yang terjadi, beberapa
periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi.Pola cuaca menjadi tidak
terprediksi dan lebih ekstrim.
Tinggi Permukaan LautPerubahan tinggi rata-rata muka laut
diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabilsecara geologi. Ketika atmosfer
menghangat, lapisan permukaan lautan juga akanmenghangat, sehingga volumenya
akan membesar dan menaikkan tinggi permukaanlaut. Pemanasan juga akan
mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland,yang lebih memperbanyak
volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telahmeningkat 10-25 cm
(4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCCmemprediksi peningkatan
lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi
kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6
persen daerah Belanda, 17,5% daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi
dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan
mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di
daratan.Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk
melindungidaerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat
melakukanevakuasi dari daerah pantai. Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut
akan sangatmempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan
menenggelamkanseparuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru
juga akanterbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun.
Kenaikanmuka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.
Selain itu dengan adanya pemanasan global suhu permukaan air
laut menjadi lebihhangat, sehingga meningkatkan tekanan bagi ekosistem laut
seperti batu karang yangmenjadi putih. Pada proses ini karang-karang melepaskas
ganggang yang memberikan warna dan makanan pada karang, sehingga karang menjadi
putih dan mati.
Peningkatan suhu air juga membantu menyebarkan
penyakit-penyakit yang sangat
mempengaruhi kehidupan mahkluk-mahkluk di dalam laut.
Pertanian Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat
akan menghasilkan lebihbanyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini
sebenarnya tidak sama di beberapatempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh,
mungkin akan mendapat keuntungandari lebih tingginya curah hujan dan lebih
lamanya masa tanam.
Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di
beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang
menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika
snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami,
akan mencair sebelum puncak bulanbulan masa tanam.Tanaman pangan dan hutan
dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yanglebih hebat.
Hewan dan Tumbuhan. Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup
yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah
dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke
arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,
mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi,
pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang
terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.
Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub
mungkin juga akan musnah. Beberapa spesies sangat sulit untuk dapat bertahan di
habitatnya sekarang. Beberapa tanaman bunga tidak dapat berbunga tanpa
mengalami musim dingin yang benar-benar dingin. Dan kegiatan manusia telah mempersulit
tumbuhan dan binatang untuk mencapai habitat barunya bahkan tidak memungkinkan
bagi tumbuhan dan binatang untuk mencari habitat baru.
Kesehatan Manusia.Di dunia yang hangat, para ilmuan
memprediksi bahwa lebih banyak orang yangterkena penyakit atau meninggal karena
stress panas. Wabah penyakit yang biasaditemukan di daerah tropis, seperti
penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan
semakin meluas karena mereka dapat berpindah kedaerah yang sebelumnya terlalu
dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk duniatinggal di daerah di mana
mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria;persentase itu akan
meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat.
Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti
malaria, seperti demam dengue, demam kuning, dan encephalitis.
Para ilmuan juga memprediksimeningkatnya insiden alergi dan
penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangatakan memperbanyak polutan,
spora mold dan serbuk sari. Penderita kanker kulit jugameningkat. Gelombang
panas yang terus menerus dapat menyebabkan penyakit dankematian. Banjir dan
kekeringan meningkatkan kelaparan dan kekurang gizi. Gejalayang sangat jelas
terlihat dari pemanasan global adalah berubahnya iklim. Contohnya,hujan deras
masih sering datang meski sudah memasuki bulan yang seharusnya sudahterhitung
musim kemarau.
Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir pergantian musim
kemarau ke musim penghujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris
sebulan dari keadaan normal.Serangkaian bencana alam yang terjadi beberapa
tahun terakhir ini seperti banjir, kebakaran hutan, longsor, kekeringan, erosi
besar-besaran semuanya berhubungan dengan parahnya keadaan hutan kita.Kebakaran
hutan yang disebabkan oleh konsesi dan perkebunan telah menobatkan
Indonesia sebagai negara pengemisi gas rumah kaca terbesar
ketiga di dunia,” Indonesia pantas malu karena telah menjadi negara terbesar
ke-3 di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan
pembakaran lahan gambut yang diubah menjadi pemukiman atau hutan industri. Jika
kita tidak bisa menyelamatkan hutan mulai dari sekarang, diperkirakan 5 tahun
lagi hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang habis,
dan 15 tahun lagi seluruh hutan di Indonesiatidak akan tersisa dan disaat
itulah kita semua tidak bisa lagi menghirup udara bersih.